Suara.com - Abu Sayyaf telah mengumumkan bahwa mereka telah memenggal kepala seorang sandera asal Kanada di Provinsi Sulu pada hari Senin (13/6/2016).
Mereka seperti mengejek upaya Presiden Rodrigo Duterte yang berjanji mengerahkan upaya yang terbaik untuk membebaskan sandera dalam keadaan hidup.
Tubuh Robert Hall, seorang konsultan pertambangan, ditemukan di suatu tempat di Jolo, ibu kota Sulu. Abu Raami juru bicara dari grup Abu Sayyar mengatakan hal itu kepada Inquirer.
"Kami menjamin tubuhnya akan dibawa ke Jolo agar semua orang melihat," kata Raami, "Kita tidak bisa membahayakan posisi kami."
Beberapa lelaki bersenjata lengkap menangkap Robert, John Ridsdel (Kanada), Maritess Flor (Filipina), dan Kjartan Sekkingstad (Norwegia) dari kawasan marina eksklusif di Pulau Samal di Provinsi Davao del Norte pada 21 September 2015. Mereka lalu menyerahkannya ke Abu Sayyaf di Sulu.
Para penculik memenggal Ridsdel pada tanggal 25 April setelah mereka gagal mendapatkan uang tebusan 300 juta peso atau sekitar Rp86 miliar.
Di Manila, Angkatan Bersenjata Filipina mengatakan jika pihaknya masih memverifikasi kematian Robert, beberapa jam setelah batas waktu berakhir jam 3 sore untuk membayar tebusan sebesar 600 juta peso atau sekitar 173 miliar untuk semua sandera. (Inquirer.net)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO