Suara.com - Partai Persatuan Pembangunan tidak mendukung Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PPP Abraham Lunggana atau Lulung menjadi calon gubernur Jakarta periode 2017-2022 karena berdasarkan hasil survei, tingkat popularitas dan elektabilitasnya tak mendukung.
"Untuk Haji Lulung, itu kan berdasarkan hasil survei, itu kan kecil sekali. Kami harus berdasarkan hasil kajian survei itu kan. Bahkan berdasarkan hasil survei baru-baru ini itu kecil sekali," kata Badan Pemenangan Pemilu Nasional PPP Mardiono dalam konferensi pers di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (14/6/2016).
Namun, kata Mardiono, PPP bisa saja nanti mengusung Lulung dengan catatan tingkat elektabilitas dan popularitasnya naik dan mampu menyaingi Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
"Pak Haji Lulung juga termasuk kader PPP. Barang tentu, jika dinamika hasil survei ternyata Haji Lulung bisa menandingi Ahok, bisa saja nggak ada masalah," katanya.
PPP, kata dia, masih melihat dinamika hasil survei terhadap nama-nama kandidat yang sudah bermunculan jelang pilkada.
"Iya tapi kan itu masih dinamis, waktunya masih panjang kan," kata dia.
Hari ini, PPP membuka pendaftaran calon kepala daerah pada pilkada serentak periode 2017-2022. Pendaftaran tersebut dibuka dari tanggal 15 hingga 25 Juni 2016. Para calon yang berniat maju ke pilkada serentak bisa mendaftarkan diri melalui perwakilan DPW atau DPC masing-masing atau ke Seknas Bappilu DPP PPP, Jalan Tebet Barat IX, nomor 17, Jakarta Selatan.
Pendaftaran juga bisa dilakukan melalui email pilkada@ppp.or.id, kominfodpp.ppp@gmail.com.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu