Suara.com - Ketua Dewan Pimpinan Wilayah PPP Abraham Lunggana (Lulung) angkat bicara mengenai rencana Partai Golkar yang selangkah lagi mendukung pencalonan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) - Heru Budi Hartono di pilkada Jakarta 2017 melalui jalur independen. Menurut Lulung, kalau Golkar benar-benar mendukung calon independen hal itu menguatkan indikasi partai politik sudah kehilangan marwah.
"Jadi begini, ketika orang jadi independen. Terus kemudian ada partainya yang ikut kepada independen. Partai sudah kehilangan marwah. Karena partai ini kan punya legitimasi untuk mendorong orang menjadi calon-calon," kata Lulung, Selasa (31/5/2016).
Partai yang sekarang sudah resmi mendukung Ahok dan Heru ialah Nasional Demokrat dan Hanura. Relawan-relawan kedua partai membantu relawan Teman Ahok mengumpulkan fotokopi KTP warga Jakarta untuk tiket mendaftar ke KPUD DKI Jakarta.
Lulung yang juga menjabat wakil ketua DPRD DKI Jakarta menilai dukungan partai politik ke Ahok juga membuktikan hal lain. Ahok, kata Lulung, sukses melakukan deparpolisasi atau menghilangkan peran partai politik.
"Pak Ahok kan ngomong, tetap menghargai pendukung saya, tetap memilih independen, tapi didukung partai. ternyata ahok sudah berhasil melakukan deparpolisasi," kata dia.
Menurut Lulung aneh kalau partai politik justru mendukung calon kepala daerah yang maju lewat jalur non partai politik. Pasalnya, kata dia, partai memiliki legitimasi untuk mencalonkan kader sendiri.
"Partai itu kan udah punya struktur, udah punya kader sendiri. Sah-sah aja, tetapi aneh aja," kata Lulung yang juga berhasrat menjadi calon gubernur Jakarta.
PPP, kata Lulung, tentu tidak akan mau ikut-ikutan mendukung Ahok.
"(Partai) saya tidak akan berkoalisi dengan independen karena partai politik punya identitas dan legitimasi sendiri," kata Lulung.
Dukungan Golkar kepada Ahok sebelumnya disampaikan Kepala Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan DPP Partai Golkar Yorris Raweyai. Dia mengatakan partainya siap mendukung pencalonan Ahok yang berduet dengan Heru Budi Hartono di Pilkada DKI. Menurutnya, dukungan tersebut tinggal diperkuat dengan pelaksanaan Rapimnas Partai Golkar setelah terbentuknya kepengusuran baru.
"Satu minggu setelah Lebaran kita akan lakukan rapimnas pertama untuk menghasilkan beberapa keputusan politik. Ya kayak dukungan kepada Ahok. Untuk mengusung Ahok sebagai gubernur DKI," kata Yorris di kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta, Senin (30/5/2016).
Ahok tak mau senang dulu. Dia akan menunggu hasil keputusan rapimnas Partai Golkar.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
Terkini
-
Misteri Kematian Bocah 9 Tahun di Cilegon, Polisi Dalami Dugaan Pembunuhan dan Perampokan Sadis!
-
Menteri Mukhtarudin: Siapkan 500.000 Pekerja Migran Indonesia pada 2026
-
Truk Kontainer Mogok di Tanjung Duren, Sejumlah Rute Transjakarta Pagi Ini Terlambat
-
Polda Metro Jaya Tutup UKW 2025, 77 Wartawan Dinyatakan Kompeten
-
Begini Respons Mendagri Soal Aksi Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih
-
Kepala Daerah Papua Diminta Jaga Raja Ampat, Prabowo: Jangan Sampai Dirusak Wisatawan!
-
Presiden Prabowo Sudah Teken PP, Begini Formula Kenaikan Upah 2026 yang Akan Berlaku
-
Tolak Politik Upah Murah, Puluhan Ribu Buruh Siap Kepung Istana pada 19 Desember
-
KPK Periksa Gus Yaqut soal Aliran Dana PIHK Hingga Kerugian Negara
-
Antrean Panjang di Stasiun, Kenapa Kereta Api Selalu Jadi Primadona di Periode Libur Panjang?