Suara.com - Thomas Mair, lelaki yang didakwa membunuh anggota parlemen perempuan Inggris, Jo Cox, membuat pengakuan mengejutkan di sidang dengar perkara hari Sabtu (18/6/2016). Ketika diminta menyebutkan namanya, Thomas menjawab bahwa namanya adalah "kematian untuk para pengkhianat, kebebasan untuk Britania".
Seperti diketahui, Cox, (41), parlemen dari kubu oposisi, Partai Buruh Inggris, tewas setelah ditembak dan ditikam di West Yorkshire saat menemui konstituennya. Partai Cox adalah partai yang mendukung agar Britania Raya tetap terintegrasi dengan Uni Eropa.
"Nama saya kematian untuk para pengkhianat, kebebasan untuk Britania," kata Mair ketika diminta menyebutkan namanya oleh seorang petugas persidangan di Pengadilan Westminster, London. Ketika pertanyaan itu diulang, Mair kembali memberikan jawaban yang sama. Hanya itu kalimat yang disampaikan Mair dalam sidang yang berlangsung selama 15 menit tersebut.
Mair dijerat dengan pasal pembunuhan, membahayakan orang lain, kepemilikan senjata api dan sebuah senjata lainnya.
Cox tengah berencana menggelar sesi rutin untuk memberikan nasihat kepada para konstituennya, ketika dirinya dibunuh di Birstall, Yorkshire.
Pembunuhan ini mengejutkan negara tersebut. Kampanye untuk mendukung pemisahan, maupun kampanye mendukung tetap berada di Uni Eropa jelang referendum 23 Juni mendatang pun ditunda. (Reuters)
Berita Terkait
-
DOR! Tembakan Terdengar di Gedung Pengadilan Jerman Saat Sidang Kasus Pembunuhan Berlangsung
-
Politisi Gerindra Lampung Tengah Ditahan, Senjata Ilegal Jadi Bukti
-
Begini Kondisi Kantor Travel di Jatinegara Pasca Aksi Penembakan oleh Eks Suami Artis Cut Keke
-
Brigadir Polisi Tewas Ditembak OTK Saat Hendak Ambil Uang di ATM
-
Raja Charles Ingin 2 Saudaranya Masuk Jajaran Penasihat Negara
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Ucapan Rampok Uang Negara Diusut BK, Nasib Wahyudin Moridu Ditentukan Senin Depan!
-
Survei: Mayoritas Ojol di Jabodetabek Pilih Potongan 20 Persen Asal Orderan Banyak!
-
Sambut Putusan MK, Kubu Mariyo: Kemenangan Ini Milik Seluruh Rakyat Papua!
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban