Suara.com - Pemerintah menjanjikan bonus yang besar bagi para atlet yang berlaga di Olimpiade Rio de Janeiro, Brazil Tahun 2016.
Hal itu disampaikan oleh Menteri Pemuda dan Olah Raga, Imam Nahrawi saat upacara pelepasan kontingen oleh Presiden Joko Widodo di halaman Istana Merdeka, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, Rabu (21/6/2016).
"Bonus akan dilipat gandakan, berikut dengan menyiapkan masa depan atlet Olimpiade," kata Imam melaporkan kepada Presiden Jokowi.
Dia menjelaskan, Olimpiade yang akan berlangsung pada 5-22 Agustus mendatang tersebut akan diikuti oleh 60 atlet dari kontingen Indonesia. Selain itu ada 25 atlet lain yang masih dalam proses berjuang untuk mengikuti Olimpiade.
"Kami laporkan juga bahwa semua atlet dapat fasilitas yang lebih baik, tiket pesawat kelas bisnis," ujar dia.
Dia berharap tim atlet sekarang dapat menorehkan sejarah mengharumkan nama Indonesia di Olimpiade di Rio de Janeiro yang belum dapat dibikin pada Olimpiade di London. Maka dari itu, Pemerintah menjanjikan bonus yang jauh lebih besar dari bonus yang didapat atlet pada Olimpiade di London sebelumnya.
"Bonus akan kami lipatgandakan minimal empat kali lipat dari Olimpiade sebelumnya di London. Demikian pula dengan tunjangan masa depan, dan dana pensiun Olimpiade. Ini sungguh komitmen luar biasa dari Presiden," tutur dia.
Dia menjelaskan, sejak Olimpiade pertama tahun 1988 di Seoul Indonesia meraih mendali perak dari panahan, hingga Olimpiade di London telah meraih 27 mendali. Maka dari itu untuk memotivasi para atlet, Pemerintah menjanjikan tunjangan yang besar bagi para atlet.
"Medali emas mendapatkan tunjangan per bulan Rp20 juta, perak Rp15 juta per bulan, perunggu Rp10 juta per bulan. Ini berlaku seumur hidup. Tentu ini adalah sejarah, jaminan, sekaligus memungkinkan bagi semua atlet, ayo menjadi juara. Tunjangan untuk yang berprestasi," kata dia.
Imam menambahkan, tunjangan itu diberikan oleh Kementerian Pemuda dan Olah Raga.
"Anggarannya nggak banyak kok, ternyata setelah kami hitung untuk peraih medali Olimpiade sejak 1988 sampai sekarang, itu hanya Rp6 miliar per tahun. Itu sedikit, tidak sebanding dibandingkan perjuangan dan pengorbanan mereka," ujar Imam.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional