Suara.com - Sebanyak 72 tenaga kerja Indonesia (TKI) ilegal yang bekerja di Negeri Sabah dideportasi pemerintah Kerajaan Malaysia melalui Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara karena melanggar keimigrasian dan tersangkut kasus narkoba.
Kepala Unit Tempat Pemeriksaan Imigrasi Pelabuhan Internasional Tunon Taka Kabupaten Nunukan, Nasution di Nunukan, Jumat malam menjelaskan, TKI yang dideportasi dari Malaysia berdasarkan berita acara serah terima dari Konsulat RI Tawau nomor 317/Kons/2016 tertanggal 1 Juli 2016.
Adapun TKI yang dideportasi tersebut terdiri atas 59 laki-laki dan 13 perempuan tiba di Pelabuhan Internasional Tunon Taka sekitar pukul 17.51 waktu setempat menggunakan kapal angkutan resmi KM Malindo Ekspres dari Pelabuhan Tawau Negeri Sabah.
Sebelum dideportasi, lanjut Nasution, TKI bersangkutan telah menjalani hukuman sesuai dengan jenis pelanggaran yang dilakukan dimana kasus keimigrasian sebanyak 49 orang, kasus narkoba 21 orang dan dua orang tersangkut kasus kriminal umum.
Setibanya di Pelabuhan Internasional Tunon Taka, mereka dijemput aparat kepolisian, TNI AD, imigrasi, kesehatan pelabuhan dan Balai Pelayanan, Penempatan dan Perlindungan TKI dengan membariskan menuju terminal pelabuhan untuk didata.
Setelah dilakukan pendataan, TKI deportasi itu diangkut menggunakan mobil truk Kodim 0911/Nunukan menuju penampungan yang disediakan BP3TKI Kabupaten Nunukan selama beberapa hari untuk diberikan pemahaman wawasan kebangsaan. (Antara)
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Diduga Lakukan Pemerasan hingga Ratusan Juta, Kajari dan Kasi Intel Kejaksaan Negeri HSU Ditahan KPK
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra