Suara.com - Arus kendaraan di jalur selatan lintas Nagreg, Kabupaen Bandung hingga memasuki Kabupaten Garut padat merayap, Minggu (3/7) menjelang tengah malam.
Arus kendaraan sempat terhenti dan menyebabkan antrean kendaraan ketika pintu perlintasan kereta api di Nagreg ditutup.
Selanjutnya kepadatan juga mulai terjadi ketika memasuki Jalan Cagak Nagreg mengarah Garut Kota dan Limbangan menuju Tasikmalaya.
Antrean kendaraan di Jalan Cagak terjadi sejalur menuju Limbangan, Kabupaten Garut, sementara ke arah Garut Kota laju kendaraan lancar.
Kepadatan kendaraan menuju Limbangan tersebut disebabkan adanya penyempitan jalan dari dua lajur menjadi satu lajur menuju Limbangan.
Laju kendaraan yang mengarah ke Garut kota tersendat di kawasan Kadungora karena adanya persimpangan tiga dan perlintasan kereta api.
Menurut Penanggungjawab Penghitungan Arus Mudik Lebaran Posko Induk Nagreg Dinas Perhubungan Kabupaten Bandung Eric Alam Prabowo, arus kendaraan pada Minggu (3/7) malam mengalami peningkatan.
Ia memprediksi puncak arus mudik Lebaran 2016 akan terjadi pada Minggu (3/7) atau dua hari sebelum Lebaran.
"Perkiraan itu berdasarkan puncak arus mudik tahun lalu H-2 Lebaran puncaknya mencapai 152.906 (kendaraan, red.), sedangkan tahun ini H-3 total kendaraan dari pukul 00.00 WIB hingga pukul 20.00 WIB sudah mencapai 132.991," katanya.
Ia mengatakan jumlah kendaraan tersebut lebih banyak dibandingkan dengan penghitungan hari sebelumnya sejak diberlakukannya pengamanan Lebaran.
Jika volume kendaraan dalam sehari sudah melewati 150 ribu kendaraan seperti angka tahun sebelumnya, kata Eric, maka prediksi hari berikutnya jumlah kendaraan yang melintas akan turun.
"Kalau sekarang puncaknya, kemungkinan besok (4/7) akan menurun," katanya. (Antara)
Berita Terkait
-
Bencana Longsor di Nagreg, Kantor Desa dan Rumah Warga Rusak Berat
-
Puncak Arus Balik di Jalur Nagreg Diprediksi Terjadi Hari Ini
-
Buntut Kasus Pembunuh 2 Remaja di Nagreg, Kolonel Priyanto Divonis Penjara Seumur Hidup dan Dipecat dari TNI
-
Divonis Bersalah Kasus Buang Mayat 2 ABG Korban Tabrak Lari, Kolonel Priyanto Bakal Seumur Hidup Huni Lapas Sipil
-
Dipecat dari TNI Gegara Kasus Buang 2 ABG Korban Tabrak Lari, Tunjangan dan Uang Pensiun Kolonel Priyanto Dicabut!
Terpopuler
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- 5 Fakta Viral Kakek 74 Tahun Nikahi Gadis 24 Tahun, Maharnya Rp 3 Miliar!
- Promo Super Hemat di Superindo, Cek Katalog Promo Sekarang
- Tahu-Tahu Mau Nikah Besok, Perbedaan Usia Amanda Manopo dan Kenny Austin Jadi Sorotan
Pilihan
-
Cuma Satu Pemain di Skuad Timnas Indonesia Sekarang yang Pernah Bobol Gawang Irak
-
4 Rekomendasi HP Murah dengan MediaTek Dimensity 7300, Performa Gaming Ngebut Mulai dari 2 Jutaan
-
Tarif Transjakarta Naik Imbas Pemangkasan Dana Transfer Pemerintah Pusat?
-
Stop Lakukan Ini! 5 Kebiasaan Buruk yang Diam-diam Menguras Gaji UMR-mu
-
Pelaku Ritel Wajib Tahu Strategi AI dari Indosat untuk Dominasi Pasar
Terkini
-
Sekolah Rakyat di Situbondo Tetap Jalan 2026, Bupati Tegaskan Tidak Sepi Peminat
-
Terkunci dalam Kamar Saat Kebakaran, Pria ODGJ Tewas di Tambora
-
Bahasa Inggris Jadi Mapel Wajib SD-SMA Mulai 2027, Kemendikdasmen Siapkan Pelatihan Guru Massal
-
Komisi XIII DPR Dorong Kasus Konflik TPL di Danau Toba Dibawa ke Pansus Agraria
-
Jakpro Siapkan Kajian Teknis Perpanjangan Rute LRT Jakarta ke JIS dan PIK 2
-
'Apapun Putusannya, Kami Hormati,' Sikap Kejagung di Ujung Sidang Praperadilan Nadiem Makarim
-
Detik-detik Gempa Dahsyat di Filipina, Alarm Tsunami Aktif Buat Sulut dan Papua
-
Menko Zulkifli Hasan Panen Ayam Petelur, Apresiasi PNM Bangun Ketahanan Pangan Desa
-
Seskab Teddy Sampaikan Santunan dari Prabowo untuk Keluarga Prajurit yang Gugur Jelang HUT ke-80 TNI
-
Terungkap! Ini 'Dosa' Eks Kajari Jakbar yang Bikin Jabatannya Lenyap