Suara.com - Pebalap muda Indonesia, Muhammad Sean Gelael, terpaksa harus merayakan Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran tahun ini di London, Inggris. Padatnya jadwal perlombaan balap mobil GP2 Series tahun ini jadi penyebab utamanya.
Setelah meraih hasil bagus di Sirkuit Red Bull Ring Austria, akhir pekan lalu, pebalap Pertamina Campos Racing dan rekan setimnya, Mitch Evans, ini langsung bertolak ke London untuk fokus jalani balapan di Sirkuit Silverstone, Inggris, pada 8-10 Juli.
"Tahun ini tim yang berlebaran terpaksa merayakan bersama-sama di London. Biasanya saya kembali ke tanah air, mengadakan buka puasa bersama tim, fans, dan wartawan," kata Sean.
Terkait dengan Shalat Id, pebalap berusia 19 tahun ini mengaku akan melaksanakan di masjid yang ada di London. Mengenai sungkem dengan orang tua, Sean mengatakan beruntung karena kedua orang tua selalu hadir di setiap balapan.
Sejak balapan di Red Bull Ring Austria, kedua orang tua Sean Gelael, Ricardo dan Rini Gelael ikut memantau balapan sang anak. Mereka juga akan berlebaran di London sekaligus memberikan dukungan kepada putranya pada balapan di Silverstone.
"Alhamdulillah mereka ikut ke London, jadi kami tetap bisa merayakan (Lebaran) bersama-sama. Hanya saja tidak bisa buka puasa dengan teman media dan fans seperti tahun-tahun sebelumnya," ujar Sean.
Soal evaluasi balapan di Red Bull Ring, Sean mengaku perasaannya campur aduk. Di satu sisi dia sangat senang karena meraih podium pertama dengan finis kedua di feature race. Hasil itu jauh lebih baik dengan hasil finis ketujuh di sirkuit Baku City dua pekan sebelumnya.
Akan tetapi, di sisi lain dia kecewa dengan balapan sprint race dimana dia tidak bisa melanjutkan balapan karena terlibat insiden di awal lomba dengan pebalap tim Rapax, Arthur Pic.
"Senang sekaligus sedikit kecewa. Tapi, saya selalu melihat semua hal ini dengan positif. Itulah balapan dan hasil ini harus dijadikan motivasi untuk balapan berikutnya," jelas Sean.
Jadwal GP2 Series 2016 pada bulan Juli memang sangat padat, hampir setiap akhir pekan ada balapan. Antara lain, Red Bull Ring Austria, Silverstone Inggris, Budapest, dan Hockenheim yang semuanya berlangsung hampir tanpa jeda setiap pekannya.
Ketatnya jadwal balapan membuat tim Pertamina Campos Racing harus bekerja keras dalam menentukan setelan mobil untuk menyesuaikan karakter sirkuit. Sean diharapkan mampu melampaui targetnya, seperti prestasi pada feature race di Sirkuit Red Bull Ring yang menempati posisi kedua. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
Terkini
-
OTT KPK di Riau! Gubernur dan Kepala Dinas Ditangkap, Siapa Saja Tersangkanya?
-
KPK Sebut OTT di Riau Terkait dengan Korupsi Anggaran Dinas PUPR
-
Polisi Berhasil Tangkap Sindikat Penambangan Ilegal di Taman Nasional Gunung Merapi
-
600 Ribu Penerima Bansos Dipakai Judi Online! Yusril Ungkap Fakta Mencengangkan
-
Pemerintah Segera Putihkan Tunggakan Iuran BPJS Kesehatan, Catat Waktunya!
-
Pengemudi Ojol Jadi Buron Usai Penumpangnya Tewas, Asosiasi Desak Pelaku Serahkan Diri
-
Sempat Kabur Saat Kena OTT, Gubernur Riau Ditangkap KPK di Kafe
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru