Suara.com - Polisi Bangladesh pada Senin mencari lebih banyak informasi dari teman-teman dan keluarga para tersangka pelaku serangan mematikan di sebuah restoran di Dhaka, Jumat (1/7/2016). Beberapa di antara para pelaku diyakini memperoleh pendidikan tinggi di dalam dan luar negeri.
Para tersangka menyerbu restoran di zona diplomatik ibu kota Bangladesh pada Jumat malam dan membunuh 20 orang. Sebagian besar korban merupakan warga negara asing dari Italia, Jepang, India dan Amerika Serikat. ISIS mengklaim sebagai dalang penyerangan tersebut.
Serangan tersebut merupakan yang paling mematikan hingga kini di negara itu. Sebelumnya, ISIS dan Al Qaeda telah mengklaim serangkaian pembunuhan orang-orang liberal dan minoritas agama tahun lalu sementara pemerintah menyatakan serangan-serangan tersebut dilakukan oleh orang-orang lokal.
Siapapun yang bertanggung jawab, serangan pada Jumat menandai eskalasi besar dalam skala dan kekejaman dari kekerasan militan yang bertujuan memaksa pemerintahan berdasarkan Islam di Bangladesh, yang sebagian besar dari 160 juta jiwa penduduknya adalah Muslim.
Para pejabat mengatakan sebagian besar penyerang memperoleh pendidikan di sekolah-sekolah atau universitas-universitas bergengsi di Dhaka dan Malaysia.
"Sebangian besar anak-anak yang menyerang restoran itu berasal dari lembaga pendidikan sangat baik. Beberapa menuntut ilmu di sekolah-sekolah maju. Keluarga mereka relatif orang berada," kata Menteri Penerangan Bangladesh Hasanul Haq Inu kepada NDTV India.
Lelaki yang diidentifikasi oleh polisi bernama Nibras Islam menempuh pendidikan di Monash University di Malaysia. Seorang teman yang mengenalnya ketika ia belajar di North South University di Dhaka mengatakan kepada Reuters bahwa Islam kemudian pindah ke Monash.
Dua lainnya menempuh pendidikan di Scholastica, sekolah bergensi di Dhaka. Masudur Rahman, wakil komisaris Kepolisain Dhaka, mengatakan para petugas sedang menyelidiki keterkaitan tersebut.
Bukti-bukti awal mengarah kepada fakta bahwa Nibras Islam, Meer Saameh Mubasheer dan Rohan Imtiaz "mungkin terlibat" dalam serangan tersebut, kata Rahman.
"Mungkin ada hubungan dengan kelompok-kelompok teroris internasional termasuk ISIS. Kami sedang menyelidiki sisi itu," ujarnya, seraya menambahkan bahwa para penyerang itu terdidik, berada dan dicuci otaknya.
Penyidik lainnya Saiful Islam mengatakan polisi menahan dua orang yang disangka terlibat dalam serangan itu, termasuk seorang ditangkap segera setelah serangan tersebut. (Antara/Reuters)
Berita Terkait
-
Terobosan Kesehatan! Bangladesh Resmikan Pusat Rehabilitasi Robotik Pertama, Didukung China
-
Detik-Detik Mencekam: Jet Tempur Bangladesh Hancurkan Sekolah, Puluhan Nyawa Melayang!
-
Tradisi Mudik di Bangladesh: Jutaan Orang Bersiap Rayakan Idul Fitri
-
Ribuan Demonstran Bakar Rumah Tokoh Pendiri Bangladesh, Sheikh Hasina Serukan Perlawanan
-
Bangladesh Kewalahan! 60.000 Rohingya Masuk Diam-Diam di Tengah Konflik Myanmar
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
- 7 Rekomendasi Parfum Terbaik untuk Pelari, Semakin Berkeringat Semakin Wangi
- 8 Moisturizer Lokal Terbaik untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Solusi Flek Hitam
- 15 Kode Redeem FC Mobile Aktif 10 Oktober 2025: Segera Dapatkan Golden Goals & Asian Qualifier!
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
Salah Sasaran! Niat Tagih Utang, Pria di Sunter Malah Dikeroyok Massa Usai Diteriaki Maling
-
BNI Apresiasi Ketangguhan Skuad Muda Indonesia di BWF World Junior Mixed Team Championship 2025
-
Debt Collector Makin Beringas, DPR Geram Desak OJK Hapus Aturan: Banyak Tindak Pidana
-
Lagi Anjangsana, Prajurit TNI Justru Gugur Diserang OPM, Senjatanya Dirampas
-
Menteri Haji Umumkan Tambahan 2 Kloter untuk Antrean Haji NTB Daftar Tunggu Jadi 26 Tahun
-
Bulan Madu Maut di Glamping Ilegal, Lakeside Alahan Panjang Ternyata Tak Kantongi Izin
-
Geger Ziarah Roy Suryo Cs di Makam Keluarga Jokowi: 7 Fakta di Balik Misi "Pencari Fakta"
-
Kronologi Bulan Madu Maut di Danau Diateh: Istri Tewas, Suami Kritis di Kamar Mandi Vila
-
FSGI: Pelibatan Santri dalam Pembangunan Musala Ponpes Al Khoziny Langgar UU Perlindungan Anak
-
Dugaan Korupsi Chromebook: Petinggi Perusahaan Teknologi Dipanggil Jaksa, Ternyata Ini Alasannya