Suara.com - Serangan gerilyawan di Thailand telah menonjak di bulan Ramadan. Terbaru, terjadi pemboman datang secara berturut-turut setelah pertumpahan darah di Turki, Malaysia, Bangladesh, Irak, Arab Saudi, dan Indonesia.
Dua petugas polisi dilaporkan terluka pada hari Selasa (5/7/2016) ketika sebuah bom yang diyakini ditempatkan di bawah kendaraan meledak di perbatasan provinsi Pattani bagian selatan.
Bangkok Post yang dilansir Time melaporkan ledakan terjadi di sebuah pos pemeriksaan perbatasan di distrik Nong Chik sekitar pukul 11:00 siang waktu setempat.
Pemberontakan gerilyawan Muslim memang sering terjadi di mana Agence France-Presse melaporkan lebih dari 6.500 orang tewas dalam hampir setiap hari terjadi serangan sejak 2004.
Telah terlihat serangkaian kekerasan dalam beberapa hari terakhir selama bulan puasa. Pemboman lain di Pattani, pada Minggu (3/6) telah menewaskan seorang polisi dan melukai tiga orang lainnya, dan sedikitnya tiga lainnya tewas dalam serangan terpisah hampir bersamaan di provinsi tetangga, Yala.
Pada tanggal 28 Juni, sebuah granat dilemparkan ke sebuah bar yang ramai di Puchong, Malaysia bagian barat, di mana orang-orang sedang menyaksikan pertandingan Euro 2016 di televisi. Delapan orang terluka dalam serangan itu dan polisi menyalahkan teroris yang berafiliasi dengan ISIS di Suriah.
Pada hari yang sama, lebih dari 40 orang tewas dan 200 lainnya luka-luka setelah bom bunuh diri disertai tembakan menyerang bandara Ataturk, Istanbul, Turki.
Pada tanggal 2 Juli, orang-orang bersenjata menyerbu sebuah restoran yang disukai orang asing di Dhaka, Bangladesh. Serangan itu menyebabkan 20 orang tewas.
Pada tanggal 3 Juli, seorang pembom bunuh diri mengirim satu truk penuh dengan bahan peledak di area perbelanjaan Baghdad hingga menyebabkan pembantaian yang mengerikan. Korban tewas kini telah mencapai 175 orang, seperti dilaporkan Associated Press.
Seorang pembom bunuh diri meledakkan diri pada Senin (4/6) di dekat konsulat AS di Jeddah, Arab Saudi, hingga melukai dua penjaga. Di hari yang sama, bom juga meledak di luar Masjid Madinah di mana Nabi Muhammad dimakamkan. Insiden itu menewaskan empat pasukan keamanan.
Pada hari Selasa (5/6), seorang pembom bunuh diri menyerang markas Polresta Solo. Selain membunuh pelaku juga melukai seorang petugas. Serangan terjadi hanya empat minggu setelah sejumlah bom bunuh diri digagalkan di kota terbesar di Indonesia, Surabaya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
-
Penuhi Syarat Jadi Raja, PB XIV Hangabehi Genap Salat Jumat 7 Kali di Masjid Agung
-
Satu Indonesia ke Jogja, Euforia Wisata Akhir Tahun dengan Embel-embel Murah Meriah
Terkini
-
Tito Karnavian Tekankan Kreativitas dan Kemandirian Fiskal dalam RKAT Unsri 2026
-
Mendagri Minta Pemda Segera Siapkan Data Masyarakat Terdampak & Lokasi Pembangunan Huntap
-
Teror Bom 10 Sekolah Depok, Pelaku Pilih Target Acak Pakai AI ala ChatGPT
-
Kejari Bogor Bidik Tambang Emas Ilegal, Isu Dugaan 'Beking' Aparat di Gunung Guruh Kian Santer
-
Efek Domino OTT KPK, Kajari HSU dan Bekasi Masuk 'Kotak' Mutasi Raksasa Kejagung
-
Diduga Sarat Potensi Korupsi, KPK-Kejagung Didesak Periksa Bupati Nias Utara, Kasus Apa?
-
Resmi! KY Rekomendasikan 3 Hakim Perkara Tom Lembong Disanksi Nonpalu
-
Ancaman Bencana Susulan Mengintai, Legislator DPR: Jangan Tunggu Korban Jatuh Baru Bergerak
-
Amnesty International Kutuk Keras Represi Aparat ke Relawan Bantuan Aceh: Arogansi Kekuasaan
-
Ketua Banggar DPR Said Abdullah: Merchant Tolak Pembayaran Tunai Bisa Dipidana