Suara.com - Gubernur Nusa Tenggara Timur Frans Lebu Raya mengatakan pemerintah masih menelusuri kebenaran informasi mengenai penculikan terhadap tiga warga negara Indonesia (WNI) asal daerah itu.
"Saya baru menerima informasi dan sekarang masih terus ditelusuri kebenaran dari informasi tersebut," kata Gubernur Lebu Raya melalui pesan singkat kepada Antara, Minggu (10/7/2016) malam, terkait dugaan penculikan terhadap WNI, termasuk tiga warga NTT.
Menurut dia, dari informasi yang diterima, ada tiga WNI asal NTT yang tinggal di Nunukan yang diculik kelompok bersenjata, saat sedang mencari ikan di perairan Malaysia, tetapi informasi tersebut bukan bersumber dari Kementerian Luar Negeri atau Imigrasi sebagai institusi resmi.
Dalam hubungan dengan itu, maka pemerintah masih akan melakukan koordinasi dengan instansi terkait untuk memastikan kebenaran infrormasi tersebut.
Dia mengatakan, jika benar ada WNI asal NTT yang diculik oleh kelompok bersenjata, maka pemerintah daerah tentunya akan melakukan koordinasi dengan pemerintah pusat untuk mencari solusi penyelesaian yang tepat.
"Kalau memang benar, maka kami akan berkoordinasi dengan pemerintah pusat untuk mencari jalan keluar, karena masalah luar negeri adalah kewenangan pemerintah pusat," katanya.
Pemerintah NTT kata dia, tentu mengharapkan agar masalah ini dapat diselesaikan melalui jalur diplomasi tanpa ada korban jiwa.
Tiga WNI asal NTT dilaporkan diculik kelompok bersenjata, ketika sedang mencari ikan di perairan Malaysia. Ketiga WNI yang selama ini tinggal di Nunukan itu, adalah Theodorus Kopong, Emanuel serta juragan kapalnya yang bernama Lorens Koten.
"Sebaiknya kita menunggu informasi yang lebih pasti. Tidak boleh menduga-duga apalagi menuduh kelompok tertentu," kata Lebu Raya. (Antara)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Doa Buka Puasa Rajab Lengkap dengan Artinya, Jangan Sampai Terlewat!
-
Pedagang Korban Kebakaran Pasar Induk Kramat Jati Mulai Tempati Kios Sementara
-
Buku "Jokowi's White Paper" Ditelanjangi Polisi: Cuma Asumsi, Bukan Karya Ilmiah
-
Gibran Turun Gunung ke Nias, Minta Jembatan 'Penyelamat' Siswa Segera Dibangun
-
Mensos Salurkan Santunan Rp15 Juta bagi Ahli Waris Korban Bencana di Sibolga
-
Anjing Pelacak K-9 Dikerahkan Cari Korban Tertimbun Longsor di Sibolga-Padangsidimpuan
-
Ibu-Ibu Korban Bencana Sumatra Masih Syok Tak Percaya Rumah Hilang, Apa Langkah Mendesak Pemerintah?
-
Eks Wakapolri Cium Aroma Kriminalisasi Roy Suryo Cs di Kasus Ijazah Jokowi: Tak Cukup Dilihat
-
Nasib 2 Anak Pengedar Narkoba di Jakbar: Ditangkap Polisi, 'Dilepas' Gara-gara Jaksa Libur
-
Mendiktisaintek: Riset Kampus Harus Bermanfaat Bagi Masyarakat, Tak Boleh Berhenti di Laboratorium