Suara.com - Veteran militer Amerika Serikat yang menembak lima personel polisi Dallas merencanakan serangan lebih besar. Bahkan sang pelaku diperkirakan akan menggunakan bahan peledak.
Menurut sumber dari pihak berwenang, Minggu (10/7/2016), ia juga mengejek polisi dan menulis di sebuah dinding dengan darahnya sebelum dilumpuhkan.
Micah X. Johnson menggunakan pelatihan militernya untuk menembak para personel polisi pada Kamis malam (7/7/2016). Menurut Kepala Kepolisian Dallas David Brown kepada CNN, hari itu merupakan saat yang paling mematikan bagi penegak hukum AS sejak serangan-serangan 11 Septemeber 2011.
"Kami yakin bahwa tersangka ini memiliki rencana-renacana lain," kata Brown. Ia menambahkan bahwa kematian-kematian terbaru dua pria kulit hitam di tangan polisi di Minnesota dan Louisiana mengarah kepada penembakan Texas untuk mempercepat rencana-rencananya dan melancarkan serangannya.
Johnson (25), seorang veteran berkulit hitam yang menjalani tugas bertempur di Afghanistan, memanfaatkan pawai spontan sebagai protes terhadap pembunuhan tersebut. Dengan menggunakan kendaraan SUV Tahoe berwarna hitam di depan para pengunjuk rasa, ia berhenti ketika ia melihat sebuah peluang untuk membidik polisi, ujar Brown.
Menurut dia, penggeledahan rumah Johnson menunjukkan tanda-tanda pria itu telah mempraktekkan penggunaan bahan peledak, dan bukti-bukti lain memperlihatkan ia ingin menggunakannya untuk melawan penegak hukum sebagai sasaran.
Sebelum dibunuh oleh robot yang dilengkapi bom, Johnson bernyanyi, tertawa dan mengejek para petugas, demikian Brown, yang mengatakan kepada mereka ia ingin "membunuh orang-orang kulit hitam" sebagai balasan atas pembunuhan orang-orang kulit hitam oleh polisi.
"Ia sepertinya sadar dan sangat ingin melukai para petugas lain," kata kepala polisi itu.
Pelatihan militer yang dialami Johnson membantunya menembak dan bergerak cepat, melepaskan tembakan beberapa kali sehingga polisi semula takut bahwa mereka menghadapi beberapa penembak.
Brown dengan semangat membela keputusan menggunakan sebuah robot untuk melumpuhkan pria bersenjata itu, dengan mengatakan bahwa robot itu dilengkapi bahan peledak C4. Dan dia mengatakan Johnson menulis huruf "RB" dengan darahnya di sebuah dinding sebelum sekarat.
"Kami mencoba untuk mengkaji berbagai hal yang kami temukan di rumahnya termasuk apa arti huruf-huruf itu," katanya.
Protes dan penangkapan Penembakan massal memicu berbagai aksi protes selama sepekan di AS sementara isu ras, kekerasan dengan menggunakan senjata dan penggunaan kekuatan mematikan oleh polisi kembali lagi melanda negeri itu.
Bahkan sementara sementara para pejabat dan pegiat mengutuk penembakan-penembakan dan berkabung atas terbunuhnya personel polisi, ratusan orang ditangkap pada Sabtu tetkala protes-protes baru terhadap penggunaan kekeuatan mematikan oleh polisi melanda di beberapa kota AS.
Khususnya St. Paul, Minnesota, merupakan kota yang paling dilanda kekerasan. Sebanyak 21 petugas polisi cedera karena dilempari batu-batu, botol=botol dan kembang api, kata para pejabat.
tiga negara telah memperingatakan para warga negara mereka waspada ketika mengunjungi kota-kota AS yang dilanda protes-protes. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra
-
7 Fakta Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih yang Bikin Mendagri Minta Maaf