Suara.com - Sebanyak 20 orang tewas dan puluhan lainnya cedera saat dua kereta bertabrakan di Italia bagian selatan pada Selasa (12/7/2016), waktu setempat.
Menurut pejabat setempat, kekuatan tabrakan menghancurkan kereta dan menyebabkan puing-puing beterbangan ke sebuah kebun zaitun yang mengapit bentangan tunggal jalur kereta di pedesaan antara Kota Corato dan Andria itu.
"Sayangnya korban tewas telah meningkat menjadi 20 orang," kata Giuseppe Corrado, wakil kepala provinsi setempat.
Dia mengimbau para donor darah untuk pergi ke rumah sakit setempat. Petugas pemadam kebakaran bekerja ditengah api setelah kecelakaan, yang terjadi pada sekitar pukul 11:30 waktu setempat, mengais reruntuhan dan kereta yang hancur untuk mencari korban lainnya.
"Penyelamatan ini rumit karena ini terjadi di tengah-tengah pedesaan," kata Luca Cari, juru bicara pemadam kebakaran. Suara jangkrik mulai terdengar saat tim penyelamat mulai mengevakuasi korban dari lokasi.
Tidak ada indikasi segera tentang penyebab dua kereta untuk bergerak terhadap satu sama lain pada jalur yang sama dan Departemen Perhubungan mengatakan telh mengirimkan dua penyidik ke wilayah Puglia untuk menyelidiki bencana itu.
"Kami tidak akan berhenti sampai kami mendapatkan penjelasan yang jelas atas apa yang terjadi," kata Perdana Menteri Matteo Renzi kepada wartawan. Ia mempersingkat kunjungan ke Milan di Italia utara untuk kembali ke Roma.
Dia dijadwalkan melakukan perjalanan ke Puglia di petang hari. Masing-masing kereta memiliki empat gerbong. Sebuah foto yang dikeluarkan oleh pemadam kebakaran menunjukkan bahwa tiga gerbong telah hancur akibat kecelakaan itu, yang menunjukkan setidaknya salah satu kereta telah bergerak dengan kecepatan tinggi.
"Seperti telah terjadi kecelakaan pesawat," kata walikota Corato, Massimo Mazzilli. Jalur kereta itu dioperasikan oleh perusahaan kereta api daerah Ferrotramviaria. Tidak jelas berapa banyak orang berada di kedua kereta itu pada saat tabrakan terjadi.
Kecelakaan besar terakhir kereta api di Italia terjadi pada 2009 ketika kereta barang tergelincir di Viareggio, di bagian tengah negara itu, dan lebih dari 30 orang yang tinggal dekat dengan rel tewas dalam kebakaran yang dipicu oleh kecelakaan itu.
Menurut laporan terkini dari Kantor Berita ANSA dan Stasiun Televisi Rai, setelah kecelakaan tersebut, operasi pertolongan dilancarkan secara penuh.
Polisi, petugas gawat darurat dan ambulans bergegas ke lokasi kecelakaan, yang berada di daerah pinggiran antara Kota Kecil Ruvo di Puglia dan Corato.
Petugas pemadam sedang berusaha mengeluarkan penyintas dari logam yang terpilin di dua gerbong pertama masing-masing kereta.
Rai mengatakan semua rumah sakit di wilayah itu terlibat dalam operasi darurat. Tiga helikopter dikerahkan untuk secepatnya membawa penumpang yang cedera ke rumah sakit terdekat, termasuk seorang anak yang baru berusia beberapa tahun dan dilaporkan dikeluarkan dari gerbong yang rusak parah.
Gangguan teknik diduga telah mengakibatkan kecelakaan itu, kata Rai. Kedua kereta regional, yang biasanya digunakan oleh pelaju dan pelajar, dioperasikan oleh satu perusahaan swasta lokal yang bernama Ferrotramviaria, tambahnya.
"Situasinya tragis. Kami melihat dua kereta ringsek dan banyak orang diangkut dengan menggunakan beberapa ambulans yang mengalami kesulitan untuk mencapai daerah terbuka," kata seorang wartawan surat kabar setempat yang bergegas ke lokasi kecelakaan, Lucia Olivieri. (Antara/Reuters)
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
Terkini
-
Maling Santuy di SMAN 5 Bandung! Wajah Terekam CCTV, Gondol Laptop Saat Siswa Belajar di Lab
-
IPO PAM Jaya, Basri Baco Ingatkan Nasib Bank DKI: Saham Bisa Anjlok, Negara Rugi
-
Pemuda di Cilincing Dibunuh karena Masalah Cewek, Pembunuhnya Sempat Kabur ke Bengkulu
-
"Kita Rampok Uang Negara!", Viral Ucapan Anggota DPRD Gorontalo, BK Duga Pelaku Mabuk Berat
-
Pupuk Indonesia Sediakan 11.384 Ton Pupuk Subsidi di Sultra, Sambut Musim Tanam
-
Viral Seruan Stop Tot Tot Wuk Wuk, Kakorlantas Polri Ngaku Larang Anak Buah Pakai Strobo: Berisik!
-
Kolaborasi Haji Robert dan Universitas Binawan Buka Pintu Dunia untuk Anak Yatim dan Yatim Piatu
-
Siapa Sosok di Balik Subhan Palal Penggugat Ijazah Gibran yang Minta Ganti Rugi Rp125 Triliun?
-
MBG Kembali Racuni Ratusan Anak, Prof Zubairi Djoerban: Alarm Keras Bagi Pemerintah untuk Evaluasi!
-
Menkeu Purbaya Curhat Pendapatannya Turun Jadi Menteri, Ternyata Segini Gajinya Dulu