Calon Kapolri terpilih Komjen Tito Karnavian usai menghadiri acara laporan paparan kesatuan di Rupatama Mabes Polri, Rabu (13/7). [suara.com/Kurniawan Mas'ud]
Suara.com - Kepala Polri yang baru, Jenderal Tito Karnavian menegaskan akan meningkatkan operasi untuk memburu dan menangkap terduga teroris Santoso alias Abu Wardah Cs yang bersembunyi di wilayah pegunungan Poso, Sulawesi Tengah. Berbagai cara dilakukan untuk menangkap pimpinan Mujahidin Indonesia Timur (MIT) tersebut.
"Kalau masalah penangkapan Santoso ini masalah medan, "it's matter of time" saya kira. Kami akan tetap tingkatkan operasi (Tinombala) ini sampai selesai, baik yang bersangkutan tertangkap hidup atau mati. Atau mungkin dengan cara-cara "soft" misalnya," kata Tito di Istana Negara, Jakarta, Rabu (13/7/2016).
Menurut dia persembunyian kelompok Santoso yang berpindah-pindah di wilayah pegunungan Poso tersebut membuat resah warga setempat. Terlebih dengan bertambahnya pasukan Brimob Polri dan TNI untuk operasi penangkapan komplotan terduga teroris itu.
"Karena mereka juga harus memahami banyaknya operasi TNI-Polri di sana membuat kehidupan masyarakat di sana tidak nyaman," ujar dia.
Oleh sebab itu, Tito meminta gembong teroris Santoso dan jaringannya agar turun gunung dan menghadapi proses hukum.
"Demi kemaslahatan umat, saya kira saudara-saudara itu (Santoso cs) lebih baik turun gunung dan menghadapi proses hukum yang berlaku. Bukan menyerah, tapi ini demi kemaslahatan umat yang ada di sana," tutur dia.
Dia menegaskan, Santoso tetap menjadi target utama Polri dalam operasi Tinombala di Poso. Operasi yang telah berjalan selama kurang lebih satu tahun ini dianggap cukup efektif, dan ia mengklaim ada kemajuan.
"Jelas, Santoso tetap jadi target utama kami. Perburuan ini tidak gagal, karena dulu mereka melakukan inisiatif penyerangan. Sekarang ini kan sejak adanya operasi Camar Maleo, Tinombala dalam pengerahan pasukan, tidak ada lagi serangan ke masyarakat. Yang ada sekarang mereka tertekan, dari 47 orang, sekarang tinggal 21 orang kalau tidak salah. Ini menunjukkan bahwa operasi ini efektif," kata dia.
Komentar
Berita Terkait
-
Mendagri: Pemerintah Mendengar, Memahami, dan Menindaklanjuti Kritik Soal Bencana
-
Mendagri Tito Viral Usai Komentari Bantuan Malaysia, Publik Negeri Jiran Kecewa
-
Mendagri: Pemerintah Hadir Penuh Tangani Bencana di Sumatera
-
Mendagri Tito Sudah Cek Surat Pemerintah Aceh ke UNDP dan Unicef, Apa Katanya?
-
Mendagri Tito Jelaskan Duduk Perkara Pemkot Medan Kembalikan Bantuan Beras 30 Ton ke UAE
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka