Suara.com - Pemerintah dan pihak kemanan Turki berhasil menggagalkan kudeta yang dilancarkan oleh sebuah kelompok militer pada 15 Juli kemarin. Kurang dari 24 jam kudeta berhasil ditangkal dalam upaya yang melibatkan ribuan pendukung pemerintah Recep Tayyip Erdogan di Turki.
Erdogan, dalam pidato setelah pemerintahnya merebut kendali penuh pemerintahan, menuding Fethullah Gulen, ulama karismatis yang mengasingkan diri di Amerika Serikat dan organisasinya, Hizmet, sebagai dalang kudeta.
Hizmet, yang kini dicap sebagai organisasi teroris, dan ribuan pendukungnya di Turki dituding merencanakan dan menggerakan upaya kudeta yang gagal itu. Gulen, yang ironisnya adalah sekutu utama Erdogan sebelum keduanya berbeda pendapat pada 2013, menyangkal tudingan itu.
Pihak keamanan Turki sendiri hingga Minggu (17/7/2016) telah menangkap 6.000 orang yang diduga terlibat dan mendukung kudeta itu. Beberapa di antaranya menjabat sebagai perwira senior militer, hakim, jaksa, dan bahkan penasehat Erdogan sendiri.
"Upaya kudeta ini meninggalkan jejak para Gulenis di mana-mana," kata seorang sumber dari pemerintahan Turki seperti dikutip The Guardian.
"Banyak dari para pemimpin kudeta berhubungan langsung dengan anggota senior gerakan Gulen. Banyak orang yang terlibat dalam kudeta berhasil masuk dalam lembaga-lembaga pemerintah berkat bantuan para tokoh senior Gulenis dan mereka tetap loyal pada jaringan mereka," jelas sumber tersebut.
Menurut pemerintah Erdogan para pelaku kudeta berencana untuk menguasai pemerintahan setelah kudeta. Para pemberontak berencana menunjuk gubernur-gubernur dari angkatan bersenjata, mengganti semua kepala institusi pemerintah, dan telah menyiapkan lebih dari 100 nama untuk dipromosikan dalam jabatan-jabatan penting.
"Kami menduga pemerintahan junta yang disiapkan telah dirancang sebelumnya," tambah sumber tersebut.
Berita Terkait
-
Netanyahu Curhat RS Israel Dirudal Iran, Erdogan: Kalian Mengebom 35 RS Gaza Palestina!
-
KPK Ungkap Ada 606 Objek Gratifikasi Terkait Idul Fitri Senilai Rp 341 Juta, Ini Rinciannya
-
Dari Parlemen hingga Istana Turkiye: Prabowo Bicara Palestina, Erdogan Siap Rekonstruksi Gaza
-
Erdogan Sambut Langsung Prabowo saat Kunjungan ke Turki
-
Tiba di Ankara, Prabowo Bakal Pidato di Parlemen Turkiye hingga Makan Malam Bareng Erdogan
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO