Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi. [suara.com/Oke Atmaja]
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Jakarta membentuk panitia khusus guna menyikapi Laporan Hasil Pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan tahun 2015 terhadap Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
"Tadi bahas PR masalah LHP BPK itu. Kita sikapi karena per 1 Agustus masanya habis (tindak lanjutnya), nah kita dengan teman-teman mengerjakan itu," ujar Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi di gedung DPRD DKI Jakarta, Selasa (19/7/2016).
Prasetio menjelaskan, pansus yang akan ditindaklanjuti oleh DPRD salah satunya menyoriti pembelian lahan di Cengkareng, Jakarta Barat yang dilakukan oleh Dinas Perumahan dan Gedung Pemda DKI. Dan aset -aset DKI yang bermasalah.
Pembelian lahan yang mencapai Rp648 miliar di Cengkareng dianggap janggal, karena Pemprov dinilai membeli lahannya sendiri. Lahan tersebut adalah milik Dinas Kelautan, Pertanian dan Ketahanan Pangan DKI.
"Di LHP itu kan ada masalah Cengkareng, itu sambil berjalan saja. Fungsi kita sebagai pengawasan kan berjalan. Jadi soal Cengkareng adanya di LHP BPK," kata Prasetio.
Lebih lanjut, ketua pansus LHP BPK ini adalah Ferrial Sofyan yang juga Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Partai Demokrat.
Sekretaris PDI Perjuangan DKI Jakarta ini mengatakan adanya LHP BPK membuat satu-persatu aset di pemprov DKI yang bermasalah terkuak. Namun Prasetio tak mau menerangkan aset mana saja yang bermasalah.
"Nantilah perjalanan pansus itu akan membuktikan. Kan nggak bisa katanya katanya bos. Faktanya saja nggak tahu. Katanya-katanya entar gua malah salah," ucap Prasetio.
Komentar
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
- 7 Sepatu Murah Lokal Buat Jogging Mulai Rp100 Ribuan, Ada Pilihan Dokter Tirta
Pilihan
-
Kredit Nganggur Tembus Rp2,509 Triliun, Ini Penyebabnya
-
Uang Beredar Tembus Rp9891,6 Triliun per November 2025, Ini Faktornya
-
Pertamina Patra Niaga Siapkan Operasional Jelang Merger dengan PIS dan KPI
-
Mengenang Sosok Ustaz Jazir ASP: Inspirasi di Balik Kejayaan Masjid Jogokariyan
-
Gagal di Sea Games 2025, Legenda Timnas Agung Setyabudi Sebut Era Indra Sjafri Telah Berakhir
Terkini
-
Diduga Peliharaan Lepas, Damkar Bekasi Evakuasi Buaya Raksasa di Sawah Bantargebang Selama Dua Jam
-
Bambang Tri Siap Jadi Saksi Sidang Ijazah Jokowi, Klaim Punya Bukti Baru dari Buku Sri Adiningsih
-
Wamenkum: Penyadapan Belum Bisa Dilakukan Meski Diatur dalam KUHAP Nasional
-
Hindari Overkapasitas Lapas, KUHP Nasional Tak Lagi Berorientasi pada Pidana Penjara
-
Kayu Hanyutan Banjir Disulap Jadi Rumah, UGM Tawarkan Huntara yang Lebih Manusiawi
-
Video Viral Badan Pesawat di Jalan Soetta, Polisi Ungkap Fakta Sebenarnya
-
Libur Natal dan Tahun Baru, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan Tiga Hari!
-
KemenHAM: Pelanggaran HAM oleh Perusahaan Paling Banyak Terjadi di Sektor Lahan
-
Pemerintah Terbitkan PP, Wahyuni Sabran: Perpol 10/2025 Kini Punya Benteng Hukum
-
Komisi III DPR Soroti OTT Jaksa, Dorong Penguatan Pengawasan