Suara.com - Di persidangan kasus pembunuhan terhadap Wayan Mirna Salihin yang berlangsung di Pengadilan Negeri Jakart Pusat, staf kafe Olivier di Grand Indonesia Mall, Aprilia Cindy Cornelia, bercerita mengenai kedatangan Jessica Kumala Wongso ke kafe.
Hari itu, 6 Januari 2016, Cindy menerima kedatangan Jessica yang kini menjadi terdakwa kasus pembunuhan terhadap Mirna. Ketika itu, dua rekan Jessica, Mirna dan Hanie atau Boon Juwita belum datang.
Jessica memesan tempat duduk di area no smoking dan kapasitasnya untuk empat orang. Setelah itu, Cindy mengantar Jessica ke meja nomor 54.
"54 di tengah, 53, 55. Itu kapasitas untuk berempat. Karena pesan berempat diarahkan ke sana (Meja nomor 54)," kata Cindy.
Di ruang sidang, Cindy menceritakan di area no smoking, ada 18 meja.
"Ada 18 meja, satu area (no smoking). No smoking mulai dari 20," kata dia.
Ketika itu, Jessica meminta kursi yang berbentuk sofa.
"Ada yang setengah lingkaran ada yang kursi kayu. Dia memilih sofa. Saya dengar dia yang minta. 53-55 ada orangnya. Jadi cuma 54 yang kosong," kata dia.
Usai memesan meja, Jessica keluar lagi dari kafe Olivier. Beberapa saat kemudian, dia datang lagi pada pukul 16.14 WIB dengan menjinjing tiga paper bag.
Perihal minuman yang dipesan Jessica, Cindy mengaku tidak mengetahuinya. Saat peristiwa terjadi, Cindy sudah tidak di kafe karena pergantian shift kerja.
Sidang lanjutan hari ini, menghadirkan beberapa saksi dari kafe Olivier. Selain Cindy, jaksa penuntut umum juga menghadirkan pegawai bernama Marlon Napitupulu, Agus Triyono, dan Yohannes Irgi Bima.
Mirna meninggal dunia usai meneguk es kopi Vietnam bercampur zat sianida di kafe Olivier, Grand Indonesia Mall, Jakarta Pusat, pada Rabu (6/1/2016).
Saat peristiwa terjadi, di meja yang sama, Mirna ditemani dua kawan, Jessica dan Hanie. Mereka merupakan teman sekampus di Billy Blue College of Design, Sidney, Australia. Mereka lulus 2008.
Jessica ditangkap saat berada di Hotel Neo, Mangga Dua, Jakarta Utara, Sabtu (30/1/2016) sekitar pukul 07.45 WIB.
Berita Terkait
-
PK Jessica Wongso Ditolak Lagi! Babak Akhir Kasus Kopi Sianida?
-
Drama Kasus Kopi Sianida: PN Jakpus Kembali Tolak Mentah-mentah PK Jessica Kumala Wongso
-
Jessica Wongso di Media Australia, Wawancara Kontroversial Picu Kemarahan Masyarakat
-
MA Proses PK Jessica Wongso dalam Kasus Kopi Sianida Mirna
-
Pernah Diisukan Penyuka Sejenis, Jessica Wongso Ngaku Banyak Cowok Mendekatinya Usai Bebas
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO