Anggota Komisi X DPR RI Dadang Rusdiana, mengimbau kepada para orangtua dan guru agar senantiasa mengawasi anak saat bermain game Pokemon Go. Pernyataan tersebut menyusul maraknya demam aplikasi game Pokemon Go saat ini.
Dadang mengatakan orangtua dan guru harus memberikan pemahaman yang baik kepada anak, terkait dengan dampak positif dan negatifnya game Pokemon Go. Katanya, pelarangan tidak serta-merta harus dilakukan, sebab biar bagaimana pun game tetap memiliki nilai positif terhadap anak.
"Kita juga enggak bisa secara buta melarang anak bermain game, karena ada beberapa game yang bisa merangsang kreativitas anak," kata Dadang, di DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (20/7/2016).
Namun demikian, dia menilai para orangtua dan guru harus tetap membatasi anak bermain game, sebab jika terlalu sering juga akan berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak.
"Kalau anak-anak larut dalam game-game seperti itu juga akan merusak kadar mentalnya, kreativitasnya, yang harusnya belajar kemudian terkuras untuk hal-hal yang tidak bermanfaat. Yang penting sekarang orang tua bisa mengendalikan jadwal yang dilakukan anak-anak," kata Dadang.
Dadang berpendapat, demam Pokemon Go yang menjangkiti anak sekolah bisa menjadi tantangan tersendiri bagi para pendidik atau guru. Katanya, guru seharusnya memiliki metode pembelajaran yang bisa meningkatkan daya tarik anak untuk mau belajar.
"Ke depan, metode pembelajaran dengan sistem audio visual itu kan lebih menarik. Ketika guru memberikan pengajaran kreatif dengan menggunakan metode audio visual, saya kira ini bisa sedikit mengurangi agar anak merasa bahwa ternyata kegiatan belajar-mengajar di sekolah itu lebih menarik dibandingkan dengan game-game yang lain," tutur Dadang.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Kencang bak Ninja, Harga Rasa Vario: Segini Harga dan Konsumsi BBM Yamaha MT-25 Bekas
Pilihan
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
Terkini
-
Menhub Pastikan Bandara dan Pelabuhan Aceh Aman, Tapi Jalur Kereta Api Rusak Parah Disapu Air
-
Menteri PU Percepat Pemulihan Aceh: Kerja 24 Jam, Program Padat Karya, hingga Pembangunan Bendungan
-
Meriah! Suara.com Bareng Accor Sambut Tahun Baru 2026 dengan Kompetisi Dekorasi Kue
-
Gaji Sopir MBG Lebih Tinggi dari Guru Honorer, JPPI: Lebih Rasional Jadi Sopir!
-
Jembatan Bailey Lawe Mengkudu Fungsional, Akses Gayo Lues-Aceh Tenggara Kembali Lancar
-
Dilema PDIP dan Demokrat: Antara Tolak Pilkada Lewat DPRD atau Tergilas Blok Besar
-
689 Polisi Dipecat Sepanjang 2025, Irwasum: Sanksi Adalah 'Gigi' Pengawasan
-
Eros Djarot Ungkap Kisah Geng Banteng, Kedekatan dengan Megawati hingga Taufiq Kiemas
-
Kedaulatan dan Lingkungan Terancam, Tambang Emas di Sangihe Terus Beroperasi
-
KSPI Sentil Gaya Kepemimpinan KDM, Dinilai Penuh Kebohongan Soal Buruh