Ortu anak korban vaksin palsu di RS Harapan Bunda, Jakarta Timur, mengadu ke KPAI [suara.com/Erick Tanjung]
Cerita tentang peredaran vaksin palsu untuk bayi tak ada habis-habisnya.
Hari ini, Riskey Loren Sea (33), salah satu orangtua bayi pasien Rumah Sakit Harapan Bunda, Jakarta Timur, datang ke kantor Komisi Perlindungan Anak Indonesia, Jakarta Pusat, untuk meminta perlindungan. RS Harapan Bunda merupakan satu dari belasan rumah sakit yang ketahuan memakai vaksin palsu.
Kepada Suara.com, Riskey mengatakan bayinya dua kali divaksin di Harapan Bunda. Dia menduga anaknya korban vaksin palsu. Sebab, setelah divaksin muncul benjolan di selangkangan anak.
Hari ini, Riskey Loren Sea (33), salah satu orangtua bayi pasien Rumah Sakit Harapan Bunda, Jakarta Timur, datang ke kantor Komisi Perlindungan Anak Indonesia, Jakarta Pusat, untuk meminta perlindungan. RS Harapan Bunda merupakan satu dari belasan rumah sakit yang ketahuan memakai vaksin palsu.
Kepada Suara.com, Riskey mengatakan bayinya dua kali divaksin di Harapan Bunda. Dia menduga anaknya korban vaksin palsu. Sebab, setelah divaksin muncul benjolan di selangkangan anak.
"Anak saya umur umur enam bulan, sudah dua kali di vaksin di RS Harapan Bunda. Pertama usia dua bulan, kedua usia tiga bulan di suntik BCG (Bacillus Calmette Guerin) di bagian paha, namun seminggu setelah itu ada benjolan di selangkangannya," kata Riskey, warga Ciracas, Jakarta Timur, kepada Suara.com, di kantor KPAI.
Dia mengatakan dokter yang memberikan suntikan BCG kepada anaknya bernama Indra. Dokter ini sekarang sudah ditetapkan menjadi tersangka oleh Bareskrim Polri dalam kasus penyebaran vaksin palsu.
Dia mengatakan dokter yang memberikan suntikan BCG kepada anaknya bernama Indra. Dokter ini sekarang sudah ditetapkan menjadi tersangka oleh Bareskrim Polri dalam kasus penyebaran vaksin palsu.
Setelah muncul benjolan, ketika itu Riskey konsultasi dengan dokter bernama Harmun di rumah sakit yang sama. Menurut dokter tersebut kemungkinan benjolan tersebut merupakan reaksi BCG.
"Suntik BCG biasanya di tangan, tidak pernah di bagian paha. Ini anak saya disuntik di bagian paha. Namun dua minggu kemudian benjolan itu pecah dan keluar nanah (darah busuk), lalu saya konsultasi ke suster, kata susternya tak apa-apa itu kena urat vena jadi nggak perlu ke dokter bedah," ujar dia.
Perempuan berusia 33 tahun ini semakin resah begitu ramai pemberitaan RS Harapan Bunda terlibat dalam kasus vaksin palsu.
"Pada 26 Juni saya SMS suster kalau ada pemberitaan vaksin palsu dan RS Harapan Bunda salah satunya juga terindikasi, saya tanya apakah vaksin anak saya aman? dia jawab aman. Lalu Kamis pekan lalu beritanya booming, saya WhatsApp suster dan dokter RS Harapan Bunda, tapi tidak ada tanggapan sampai sekarang," tutur dia.
Belakangan semakin curiga, dia ingat, saat membayar vaksin tidak diberi kwitansi rumah sakit.
"Proses pembayarannya juga nggak resmi, nggak pakai kwitansi, saya bayar ke suster. Biaya vaksin Rp1,9 juta. Saya bilang saya nggak ada uang tunai, saya mau gesek saja di kasir, dia bilang nggak bisa ibu harus tunai," kata dia.
Komentar
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra
-
7 Fakta Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih yang Bikin Mendagri Minta Maaf