Suara.com - Presiden Prancis Francois Hollande mengutuk aksi penembakan yang menewaskan sembilan orang di sebuah pusat perbelanjaan di Munich, Jerman, Jumat (22/7/2016). Kendati belum dapat dipastikan apa motif di balik serangan, Hollande sudah menyebutnya sebagai serangan teroris.
"Serangan teroris yang melanda Munich dan membunuh banyak orang adalah aksi menjijikkan yang bertujuan untuk menyebarkan rasa takut di Jerman dan negara-negara Eropa lainnya," kata Hollande dalam sebuah pernyataannya hari Sabtu (23/7/2016).
Seperti diberitakan sebelumnya, pelaku, yang diketahui berumur 18 tahun dan berkewarganegaraan ganda, yakni Jerman dan Iran, menembak sedikitnya sembilan orang di pusat perbelanjaan Olympia, Munich. Namun, kepolisian setempat masih belum dapat memastikan motif dari serangan tersebut.
Pelaku ditemukan tewas dengan luka tembakan di kepala, 1 kilometer dari lokasi penembakan. Diduga, pelaku menghabisi nyawanya sendiri.
"Jerman akan bertahan, mereka bisa mengandalkan persahabatan dan kerjasama dengan Prancis," kata Hollande.
Hollande mengatakan, dirinya akan berbicara dengan Kanselir Jerman Angela Merkel pada Sabtu pagi menyusul aksi penembakan tersebut.
Berita Terkait
-
5 Tahun Tinggal di Kompleks Ferdy Sambo, WNA Jerman Spill Adab Pejabat Indonesia
-
Jenazah Staf KBRI Zetro Leonardo Purba Tiba di Indonesia
-
Tendangan Bebas Maut Florian Wirtz: Bukti Liverpool Tak Salah Rogoh Rp2,3 Triliun
-
Sadis! Anggota TNI Tembak Mati Warga Gegara Ribut Duit Parkir, Pratu TB Resmi Tersangka
-
Zetro Staf KBRI Diduga Tewas di Tangan Pembunuh Bayaran, Presiden Peru Surati Prabowo
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
PAN Tolak PAM Jaya Jadi Perseroda: Khawatir IPO dan Komersialisasi Air Bersih
-
CEK FAKTA: Isu Pemerkosaan Mahasiswi Beralmamater Biru di Kwitang
-
Blusukan Gibran Picu Instruksi Tito, Jhon: Kenapa Malah Warga yang Diminta Jaga Keamanan?
-
DPR Sambut Baik Kementerian Haji dan Umrah, Sebut Lompatan Besar Reformasi Haji
-
CEK FAKTA: Viral Klaim Proyek Mall di Leuwiliang, Benarkah?
-
Aktivis '98: Penangkapan Delpedro adalah 'Teror Negara', Bukan Kami yang Teroris
-
Menteri PKP Ara Minta Pramono Sediakan Rumah Tapak di Jakarta Pakai Aset Pemerintah
-
Ngadu ke DPR, Ojol Bongkar Praktik 'Beli Order' dan Tagih Janji Kesejahteraan yang Terlupakan
-
IHSG Tertekan, Rupiah Melemah, Pegiat ke Purbaya: Tugasmu Berat, Lawan Kesongonganmu
-
Tim Pencari Fakta Bantah Kompolnas: Affan Merunduk, Bukan Jatuh Sebelum Terlindas!