Suara.com - Interpol telah bergabung dengan koalisi global guna menghadapi Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) untuk mendukung upaya mencegah arus petempur asing dan menghentikan pendanaan IS. Informasi ini beradal dari pernyataan badan polisi dunia itu yang dikeluarkan di Lyon, Prancis, Jumat (22/7/2016).
Interpol akan bertindak sebagai "katalisator" buat komponen polisi internasional yang kuat dalam upaya terpadunya untuk menanggulangi ancaman pelaku teror. Pernyataan ini disampaikan Sekretaris Jenderal Interpol Jurgen Stock. Ia sedang menghadiri pertemuan menteri koalisi global dalam memerangi IS yang diselenggarakan di Washington, AS.
"Berbagi melalui Interpol berarti memperluas perimeter keamanan nasional," kata Stock, sebagaimana dikutip Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Sabtu siang. Ia menambahkan satu langkah penting ialah "membuat jembatan" antara daeran konflik dan pelaksana hukum di luar negeri.
Data dari lebih 7.500 petempur asing yang dibagi oleh hampir 60 negara melalui Interpol saat ini dapat diakses oleh anggotanya buat penyelidikan, lintas-pemeriksaan dan penyaringan di perbatasan. Sementara itu ribuan catatan tambahan juga dimanfaatkan oleh Interpol buat tujuan katalistik guna menyediakan arah bagi lembaga pelaksana hukum di seluruh dunia, kata Interpol di dalam pernyataan tersebut.
Stock juga menggaris-bawahi perlunya bagi pembangunan kemampuan polisi dan bagi intelijen untuk disediakan buat petugas di garis depan guna mengurangi kemungkinan petempur IS bregerak melintasi perbatasan.
Koalisi Global, yang dibuat pada September 2014, untuk menghadapi ISIS sekarang memiliki 67 anggota setelah keikut-sertaan Interpol. Interpol terutama akan memberi dukungannya dalam menghambat arus petempur asing dan menghentikan pendanaan IS, kata pernyataan itu. (Antara)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
Terkini
-
Komplotan Begal 7 Kali Beraksi di Jakarta Nyamar Debt Collector, Korbannya 'Dibuang' ke Flyover!
-
Aksi Culas Bos Pangkalan Elpiji Terbongkar, Oplos Tabung Gas hingga Raup Rp70 Juta Saban Bulan
-
Singgung Sorotan Negatif Program MBG di Media Sosial, DPR Desak Pemulihan Kepercayaan Publik
-
Dapur MBG Penyebab Keracunan di SDN Gedong Tak Bersertifikat, Komnas PA Tuntut Tanggung Jawab Hukum
-
Anggota DPR Desak 'Rebranding' Program Makan Bergizi: 'Gratis'-nya Dihapus, Konotasinya Negatif
-
22 Siswa SDN 01 Gedong Diduga Keracunan MBG, Pramono Anung Enggan Berkomentar
-
Tinjau Langsung Ponpes Al Khoziny yang Ambruk, Begini Pesan Menag Nasaruddin Umar
-
Marak Kasus Keracunan, Komnas PA Tolak Guru Jadi Bahan Uji Coba Sampel MBG
-
Gelar Aksi di Monas, Ibu-Ibu Kritik MBG: 8.649 Anak Keracunan Bukan Sekadar Angka Statistik!
-
Respons Krisis MBG, Menkes 'Potong Birokrasi', Gandeng Mendagri untuk Fast-Track Sertifikat Higienis