Suara.com - Nasib tiga nelayan Kota Taraka, Kalimantan Utara, yang hilang sebulan lalu di perairan Pulau Bunyu Kabupaten Bulungan hingga kini belum diketahui keberadaannya.
Komandan Patroli Kantor Syahbandar dan Otorita Pelabuhan (KSOP) Kota Tarakan, Syaharuddin di Tarakan melalui pernyataan tertulisnya, Minggu mengungkapkan, tim gabungan terus melakukan pencarian terkait hilangnya ketiga nelayan tersebut.
Ia juga melakukan pemantauan melalui sambungan radio VHF dan SSB dengan kapal-kapal yang melintas di perairan yang menjadi lokasi hilangnya ketiga nelayan tersebut ke daratan melalui Distrik Navigasi Tarakan serta berkoordinasi dengan instansi terkait di Pulau Bunyu, Pulau Sebatik, Pulau Nunukan dan Tanjung Redeb, Kabupaten Berau, Kaltim.
"Kami terus memantau sambil berkoordinasi dengan instansi terkait dan nelayan-nelayan. Jika ada informasi maka kami akan langsung tindaklanjuti bersama tim gabungan," ujar dia.
Syaharuddin menyatakan, kondisi cuaca di perairan saat ini tiba-tiba memburuk dan semakin tidak menentu, maka nelayan seyogyanya lebih berhati-hati saat melakukan aktivitas di laut karena sewaktu-waktu mengancam keselamatan.
Ketiga nelayan yang dinyatakan hilang saat menangkap ikan itu adalah Jabbar (23), Rama (13) dan Akbar (14) warga RT 28, Kelurahan Selumit Pantai Kota Tarakan. Akbar, masih berstatus pelajar SMPN 5 Kota Tarakan.
Nurfidah, orang tua korban bernama Akbar mengharapkan jasad anaknya ditemukan jika memang tidak dapat diselamatkan lagi berhubung telah sebulan belum ada tanda-tanda keberadaannya.
Keluarga lain ketiga nelayan yang hilang itu tetap menunggu informasi dari tim gabungan yang melakukan pencarian maupun masyarakat atau nelayan yang menemukannya agar secepatnya memberikan informasi. (Antara)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Sebut Usulan Gelar Pahlawan Absurd, Koalisi Sipil: Soeharto Simbol Kebengisan Rezim Orba
-
Cegah Penyalahgunaan, MKD Pangkas Titik Anggaran Reses Anggota DPR Menjadi 22
-
Sanjungan PSI Usai Prabowo Putuskan Siap Bayar Utang Whoosh: Cerminan Sikap Negarawan Jernih
-
Rumah Dijarah, MKD Pertimbangkan Keringanan Hukuman untuk Sahroni, Eko Patrio, dan Uya Kuya
-
Tertangkap! 14 ABG Pelaku Tawuran di Pesanggrahan Jaksel Bawa Sajam hingga Air Cabai
-
Bukan Penipuan! Ternyata Ini Motif Pria Tabrakan Diri ke Mobil di Tanah Abang
-
Resmi! Gubernur Riau Jadi Tersangka, Langsung Ditahan 20 Hari!
-
PSI Minta Satpol PP Tegas Tertibkan Parkir Liar di Trotoar: Sudah Ganggu Pejalan Kaki!
-
Drama di MKD DPR Berakhir: Uya Kuya Lolos dari Sanksi Kode Etik
-
Drama Penangkapan Gubernur Riau: Kabur Saat OTT, Berakhir Diciduk KPK di Kafe