Suara.com - Komisi Pemberantasan Korupsi, Kementerian Kesehatan, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Ristek Teknologi dan Pendidikan Tinggi, dan BPJS Kesehatan menandatangani nota kesepahaman dalam rangka mencegah korupsi di sektor jaminan kesehatan nasional, di auditorium gedung KPK, Kuningan, Jakarta, Senin (25/7/2016).
Dalam acara tersebut sekaligus diluncurkan aplikasi bernama JAGA. Aplikasi ini bertujuan untuk memantau pelaksanaan anggaran yang digelontorkan pemerintah untuk bidang kesehatan.
Dalam sambutan, Ketua KPK Agus Rahardjo mengapreasiasi tercapainya kerjasama.
"Kalau bicara tentang penindakan dan pencegahan. Pencegahan itu pendidikan sosialisasi yang diperlukan, dan yang juga penting bagaimana membangun sistem yang pelan-pelan diperbaiki," ujar Agus.
Agus menilai selama ini masih berlangsung kecurangan dalam pelaksanaan BPJS. Setelah kerjasama yang tercapai hari ini, dia berharap hal tersebut dapat dicegah.
"Di sistem nanti kita bisa memantau kondisi sekolah kita gimana, sekolah kita gimana, puskesmas," kata Agus.
Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek menambahkan kerjasama lintas sektor ini merupakan salah satu upaya mencegah korupsi di Kementerian Kesehatan.
"Nota kesepahaman ini untuk mewujudkan kerangka kerja sama dalam rangka tindak pemberantasan korupsi, terkait tata kelola kesehatan dalam rangka mewujudkan pelayanan kesehatan yang lebih baik," kata dia.
Berita Terkait
-
Korupsi Kuota Haji: KPK Bantah Istana Intervensi, tapi Kok Belum Ada Tersangka?
-
Kembali Diperiksa KPK usai Sita Uang Rp3 Miliar, Nasib Bupati Pati Sudewo di Ujung Tanduk?
-
DPR Desak KPK Segera Tetapkan Tersangka Korupsi Haji: Kejahatan Merampas Hak Umat Beribadah!
-
KPK Bantah Intervensi dari Istana Gegara Belum Tetapkan Tersangka Kasus Dugaan Korupsi Kuota Haji
-
Oknum Kemenag Diduga Peras Ustaz Khalid Basalamah Demi Kuota Haji, KPK Turun Tangan!
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Korban Keracunan MBG di Yogyakarta Nyaris 1000 Anak, Sultan Akhirnya Buka Suara
- Momen Thariq Halilintar Gelagapan Ditanya Deddy Corbuzier soal Bisnis
Pilihan
-
Drama Bilqis dan Enji: Ayu Ting Ting Ungkap Kebenaran yang Selama Ini Disembunyikan
-
Rapor Dean James: Kunci Kemenangan Go Ahead di Derby Lawan PEC Zwolle
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
-
Perbandingan Spesifikasi Redmi 15C vs POCO C85, Seberapa Mirip HP 1 Jutaan Ini?
Terkini
-
Viral Aksi Perpeloncoan Mahasiswa Baru Diduga Kampus Unsri, Dipaksa Cium Teman
-
Said Didu Bongkar Sinyal Keras Jokowi ke Prabowo: Ancaman 'Paket Maut' dan Kunci Tiket 2 Periode
-
Pusing hingga Muntah, Dinkes Garut Ungkap 600 Siswa Keracunan MBG: Alhamdulillah Semua Sudah Sehat
-
Geger Riwayat Pendidikan Gibran: Data KPU vs Setneg Bikin Geleng-geleng, S1 Dulu Baru Setara SMK?
-
Gugatan Rp125 Triliun Lanjut ke Mediasi, Gibran Bakal Hadir?
-
Geram Bunyi Tet Tok Wuk Wuk, DPR ke Polisi: Stop Kawal Artis-Selebgram, Presiden Saja yang Boleh!
-
Geger Penemuan Mayat Anak 8 Tahun di Kos Penjaringan: Apa yang Sebenarnya Terjadi?
-
Analisa Panas Ade Armando: PDIP, Anies dan Demokrat Otaki Isu Ijazah Palsu Jokowi, Dendam Politik?
-
Kapolri Bentuk Tim Reformasi Polri, Apa Target Awal yang Dibenahi?
-
Roy Suryo: Jangan Sampai Jaksa Agung Dikatai Ayam Sayur, Penjarakan Silfester Matutina Sekarang!