Suara.com - Presiden Joko Widodo akhirnya menunjuk Jenderal (Purn) Wiranto menjadi Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan mengganti Luhut Binsar Pandjaitan dalam reshuffle Kabinet Kerja yang kedua.
"Saya mengenalnya sebagai politisi profesional, sudah teruji dan berpengalaman menyelesaikan berbagai penugasan," kata Sekretaris Kabinet Pramono Anung di halaman belakang Istana Merdeka Jakarta saat memperkenalkan Wiranto usai Presiden mengumumkan perubahan jajaran menterinya, Rabu (27/7/2016).
Pengalaman Wiranto di kancah politik nasional cukup panjang. Mantan ajudan Presiden Soeharto ini dikenal memegang peran penting saat masa transisi dari Orde Baru memasuki era reformasi.
Sejumlah jabatan dalam karir militernya antara lain menjabat sebagai Kepala Staf Kodam Jaya pada 1993, Panglima Kodam Jaya 1994, Pangkostrad 1996 sebelum kemudian menjadi Kepala Staf Angkatan Darat pada 1997 dan akhirnya menjabat sebagai Panglima Angkatan Bersenjata pada 1998, dikutip dari Antara.
Jabatan Menkopolhukam, bukanlah posisi yang asing bagi pria kelahiran Yogyakarta 4 April 1947 itu. Pada masa jabatan Presiden Abdurrahman Wahid, Wiranto juga pernah ditunjuk menempati posisi tersebut sejak 26 Oktober 1999 hingga 15 Februari 2000.
Pascareformasi, Wiranto kemudian mendeklarasikan Partai Hati Nurani Rakyat atau Hanura pada 2006 dan kemudian maju sebagai cawapres dalam pilpres 2009 berpasangan dengan Jusuf Kalla.
Saat pilpres 2014 yang kemudian dimenangi oleh pasangan Joko Widodo dan Jusuf Kalla, Hanura, partai pimpinan Wiranto memberikan dukungan pada Jokowi. Sebelum membesarkan Hanura, Wiranto pernah juga aktif di Partai Golkar bahkan sempat menjadi calon presiden dari partai tersebut pada pilpres 2004 berpasangan dengan Salahuddin Wahid.
Dengan pengalaman sebagai militer dan politisi yang dimiliki oleh Wiranto, maka tak heran Presiden memilihnya sebagai Menkopolhukam.
Saat menyampaikan perubahan keanggotaan kabinet, Presiden Jokowi, mengatakan kabinet harus bekerja secara maksimal.
"Saya selalu ingin maksimal bekerja lebih cepat, efektif, tim solid sehingga hasilnya nyata dalam waktu secepatnya, berdasarkan itu saya dan wapres melakukan perombakan kabinet kedua," katanya.
Presiden juga mengatakan dalam dua tahun pemerintahannya menghadapi tantangan untuk mengurangi kemiskinan dan kesenjangan antarwilayah.
"Inilah masalah yang harus kita percepat penyelesaiannya, harus perkuat ekonomi nasional menghadapi tantangan ekonomi global yang melambat dan penuh kompetisi," katanya.
Bagi Wiranto sendiri, setelah pelantikannya sebagai Menkopolhukam, sejumlah permasalahan harus segera ditangani.
Selain pilkada serentak pada Februari 2017 mendatang, juga permasalahan penculikan WNI di Filipina dan juga masalah di bidang hukum dan politik lainnya.
Berita Terkait
-
Muncul Desakan Reshuffle Kabinet Imbas Banjir Sumatra, Begini Respons Menteri LHK Hanif Faisol
-
Profil Rugaiya Usman: Cinta Sejak SMA, 'Pakaian' Wiranto yang Setia Hingga Hembusan Napas Terakhir
-
Perjalanan Cinta Rugaiya Usman dan Wiranto
-
Kabar Duka! Istri Wiranto, Rugaiya Usman Meninggal Dunia di Bandung
-
Presiden Prabowo Beri Peringatan Keras: Menteri 'Nakal' Tiga Kali, Akan Di-Reshuffle
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Buka-bukaan di KPK, Zarof Ricar Ngaku Beri Info Baru soal Aliran Uang dalam Kasus Hasbi Hasan
-
Prabowo Minta Maaf, Pemulihan Bencana Sumatra Tak Bisa Cepat: Butuh Waktu Hingga 3 Bulan
-
Kuasa Hukum Ungkap Ijazah Asli Jokowi Telah Diperlihatkan Saat Gelar Perkara Khusus
-
Prabowo Soroti Upaya Cari Kambing Hitam di Tengah Bencana Sumatra
-
Prabowo Tolak Status Bencana Nasional di Sumatra, Klaim Situasi Terkendali
-
Bukan Zionisme, Isu Tambang Disebut Jadi Akar Konflik Internal PBNU
-
Kerugian Kebakaran Pasar Induk Kramat Jati Ditaksir Capai Rp10 Miliar, Pedagang Dijanjikan Bantuan
-
Prabowo Perintahkan Menhut Cabut 22 Perizinan Berusaha Pemanfaatan Hutan Seluas 1 Juta Hektare
-
Asrama Mahasiswa Aceh di Tembalang Mendadak Haru Biru, Haji Suryo dan Slank Bawa Bantuan
-
Prabowo Sindir Pejabat 'Wisata Bencana': Jangan Datang Hanya untuk Foto-foto!