Suara.com - Capres Amerika Serikat dari Partai Republik, Donald Trump, pada Rabu (27/7/2016) meminta Rusia untuk mengungkap puluhan ribu email Hillary Clinton yang hilang, saat dirinya menjabat Menteri Luar Negeri AS. Alhasil, pernyataan Trump memicu keriuhan. Bahkan Partai Demokrat menuduhnya memberi angin kepada pihak asing untuk memata-matai warga Amerika.
"Rusia, apabila Anda mendengarkan, saya harap Anda bisa menemukan 30.000 email (Hillary Clinton) yang hilang," kata Trump kepada wartawan di salah satu resor golfnya.
Tak puas hanya berkoar di depan awak media, Trump juga membuat cuitan di Twitter.
"Jika Rusia atau negara atau orang lain memiliki 33.000 email Hillary Clinton yang dihapus, mungkin mereka harus membagikannya kepada FBI!" kicau Trump.
Untuk diketahui, Hillary Clinton, pada tahun 2015 memang pernah tersangkut kasus memalukan soal email. Hillary, kala menjabat sebagai menlu AS, alih-alih menggunakan server pemerintah, ia malah menggunakan server email pribadi keluarganya. Padahal, tak sedikit email yang dikirimkan berisi informasi rahasia.
Ketika ditanya apakah dirinya tak menyadari bahwa perkataannya justru memberi angin kepada Rusia untuk memata-matai partai politik AS, Trump menjawab dengan enteng: "Jika Rusia atau Cina atau negara-negara lain punya email-email tersebut, jujur saja, saya ingin melihatnya".
Kontroversi ini terjadi menyusul pengungkapan Wikileaks terhadap sekitar 20.000 email dari Komite Nasional Demokratik (DNC) Partai Demokrat. Email-email itu mengungkap sebuah rencana untuk melemahkan kampanye rival Hillary Clinton, Bernie Sanders.
Sejumlah media AS memberitakan, para pakar intelijen meyakini bahwa pemerintah Rusia berada di belakang peretasan email DNC. Juru bicara Clinton mengatakan, Trump, terlibat dalam pembocoran email-email tersebut. Namun, Trump membantah keras.
Penyataan Trump pun menjadi bola panas di kalangan netizen. Tak sedikit yang menuding Trump melakukan pengkhianatan terhadap negara. Analis politik CNN, Christine Quinn, seperti dikutip Independent mengatakan, "Sejujurnya, ini hampir bisa disebut pengkhianatan".
Mantan Direktur CIA Leon Panetta, kepada CNN, juga mengatakan bahwa komentar Trump menimbulkan pertanyaan soal kesetiaannya terhadap AS.
"Anda memiliki seorang capres yang meminta Rusia untuk ikut campur dalam dunia politik AS. Saya hanya berpikir ini benar-benar di luar perkiraan. Saya kita pernyataan itu hanya menunjukkan bahwa ia tidak layak menjadi presiden AS," kata Panetta.
Rusia membantah berada di balik peretasan email tersebut.
"Moskow berupaya untuk menghindari kata-kata yang bisa diinterpretasikan sebagai bentuk ikut campur dalam proses pemilihan baik langsung maupun tidak langsung," kata juru bicara Istana Kremlin, Dmitry Peskov lewat sambungan telepon dengan Reuters. (Independent/Reuters)
Tag
Berita Terkait
-
3 Fakta Pertemuan Xi Jinping-Trump: China dan AS 'Mesra', Perang Dagang Berakhir Damai?
-
Kenapa Keputusan Trump Buka Suaka Margasatwa Arktik untuk Pengeboran Minyak Tuai Kontroversi?
-
Misteri Lawatan Trump ke Asia: Sinyal Kejutan dari Korut, Kim Jong Un Sudah Menanti?
-
Momen Langka di Kuala Lumpur, Donald Trump dan Prabowo Subianto Hadiri KTT ASEAN
-
Donald Trump: Bertemu Xi Jinping Akan Menghasilkan Kesepakatan Fantastis!
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
-
4 Rekomendasi Tablet RAM 8 GB Paling Murah, Multitasking Lancar Bisa Gantikan Laptop
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
Terkini
-
Siapa Saja yang Bisa Lakukan Pemutihan Tunggakan Iuran BPJS Kesehatan? Ketahui Syaratnya
-
Sita Ambulans BPKH, KPK Curiga Korupsi Satori Bukan Cuma dari Dana CSR BI-OJK
-
Detik-Detik Siswa Pahoa Jatuh dari Lantai 8 Terekam CCTV: Polisi Temukan Petunjuk?
-
Puan Maharani Buka Suara soal Putusan MKD Terkait Anggota DPR Nonaktif: Hormati dan Tindak Lanjuti
-
Spanduk Raksasa Hiasi Gedung DPR, Massa Tuntut UU Ketenagakerjaan Pro Buruh
-
Jujur Kembalikan Ponsel Temuan, 6 Siswa SD Dapat Pin Khusus dari Kapolda Metro Jaya
-
Fakta Dandi Si Polisi Gadungan: Doyan Narkoba, 4 Kali Beraksi di Penjaringan, Korban Terakhir Ojol
-
RUU Perampasan Aset Belum Juga Dibahas, Begini Jawaban Puan Maharani
-
Ayah Prada Lucky Dilaporkan ke Denpom, Diduga Langgar Disiplin Militer Gegara Hal Ini
-
Prabowo Tegas Bantah Dikendalikan Jokowi: Aku Hopeng Sama Beliau, Bukan Takut!