Suara.com - Komandan (CdM) Kontingen Indonesia untuk Olimpiade 2016 Rio de Janeiro, Raja Sapta Oktohari, terus berusaha membantu menjaga performa atlet sebelum bertanding secara resmi pada kejuaraan empat tahunan itu.
Terlebih ada informasi jika para atlet nasional yang berada di wisma atlet selama di Olimpiade sedikit mengalami kendala dengan makanan yang disiapkan panitia. Namun, Okto memastikan kendala itu sudah diantisipasi.
"Masalah selera aja. Tapi kita sudah antisipasi," ujar Okto yang juga Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Sport Sepeda Indonesia (PB ISSI) itu.
"Pokoknya akan saya jaga supaya atletnya 'high performance' terus. Masalah makanan, kami sudah mem-back up dari tim konsumsi," lanjut Okto.
Lebih jauh, Okto menjelaskan semua atlet yang sudah masuk ke Wisma Atlet dalam kondisi baik meski sebelumnya menjalani penerbangan yang cukup panjang baik dari Tanah Air maupun dari negara-negara dimana atlet menjalani pemusatan latihan seperti Belanda dan Afrika Selatan.
"Recovery berjalan dengan baik, bahkan atlet sudah menjalani latihan untuk adaptasi dengan lapangan," kata pria yang akrab dipanggil Okto itu.
Pada Olimpiade 2016 Rio de Janeiro, Brazil, 5-21 Agustus, Indonesia mengirimkan 28 atlet. Dari jumlah tersebut ada beberapa atlet yang belum masuk wisma, seperti dari cabang bulutangkis dan renang.
Untuk bulutangkis yang berjumlah 10 atlet, sebenarnya sudah bertolak menuju Brasil bersama dengan rombongan CdM dan atlet yang lain. Namun, Hendra Setiawan dan kawan-kawan tidak langsung ke Rio, namun ke Sao Paulo untuk menjalani pemusatan latihan.
Tim bulutangkis dijadwalkan masuk Wisma Atlet pada 7 Agustus, sedangkan dua atlet renang nasional, Glenn Victor Sutanto dan Yessy, akan masuk pada 4 Agustus.
Sesuai dengan jadwal, atlet Indonesia yang akan tampil pertama pada kejuaraan empat tahunan itu dari cabang panahan. Pertandingan akan digelar, Jumat (5/8/2016) atau sebelum pembukaan. Pada cabang panahan, Indonesia meloloskan empat atlet. (Antara)
Berita Terkait
-
Profil 6 Wakil Indonesia di Physical: Asia, Ada Marcus Gideon Hingga Maria Selena!
-
Indonesia Disanksi IOC? Menpora Erick Thohir: Bukan Dilarang Cuma...
-
FGI Pastikan Atlet Israel 'Libur' di Kejuaraan Dunia Gimnastik 2025
-
Tolak Atlet Senam Israel di Kejuaraan Dunia Gimnastik, NOC Indonesia Hormati Keputusan Pemerintah
-
KOI akan Sanksi Atlet Bulu Tangkis yang Terbukti Terlibat Pengaturan Skor
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Pertamina Bentuk Satgas Nataru Demi Pastikan Ketersediaan dan Pelayanan BBM
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
Terkini
-
Jurus Baru Prabowo: Ubah Bonus Demografi RI Jadi Solusi Global di Negara 'Aging Society'
-
MK Dinilai Gagal Paham Konstitusi? Larangan Jabatan Sipil Seharusnya untuk TNI, Bukan Polri
-
Wagub Babel Hellyana Diperiksa 5 Jam di Bareskrim Polri, Statusnya Kini...
-
Kasus Gus Elham: Berapa Ancamam Hukuman Penjara Pelecehan Seksual Anak?
-
Hidup di Balik Tanggul Luat Raksasa: Kisah Warga Tambakrejo Membangun Harapan dari Akar Mangrove
-
Gaduh Internal Gerindra, Ini 4 Alasan Kader Daerah Tolak Keras Budi Arie
-
TB Hasanuddin: Larangan Polisi Duduki Jabatan Sipil Sudah Jelas, Tapi Pemerintah Tak Pernah Jalankan
-
Status Firli Bahuri Jadi 'Senjata', Keyakinan Roy Suryo Cs Tak Ditahan di Kasus Ijazah Jokowi
-
Polda Metro Jaya Jamin Profesionalisme, Ungkap Alasan Roy Suryo Cs Tak Ditahan Usai Diperiksa 9 Jam
-
BPJS Ketenagakerjaan Gelar Diskusi Panel: Perkuat Transparansi Pengelolaan Dana Jaminan Sosial