Suara.com - Peserta kejuaraan balap sepeda internasional Tour de Singkarak (TdS) 2016 mulai memasuki etape berat dan satu diantaranya etape empat dari Padang Panjang menuju Puncak Lawang, Agam, Selasa dengan jarak tempuh 151,5 km.
Meski etape empat cenderung berat karena ada tanjakan dengan kategori Hors yang berada digaris finish dengan ketinggian 1.293 mdpl, namun banyak pebalap yang memiliki spesialisasi tanjakan menunggunya. Di sinilah kemampuannya diuji. Apalagi, jika mampu menjadi yang terbaik ini berpeluang besar menguasai puncak klasemen.
"Untuk besok saya sudah siap. Saya akan terus berusaha di rombongan didepan. Ini ada peluang untuk mempertahankan posisi tiga besar," kata Dadi Suryadi di Pasaman Barat, Senin.
Dadi Suryadi hingga etape tiga mampu bertengger di posisi tiga klasemen umum dengan total catatan waktu 08:21:24 atau tertinggal 16 detik pemuncak klasemen Ricardo Garcia. Dengan pendeknya selisih waktu ini, peluang untuk terjadi pergeseran cukup terbuka.
Yang patut diwaspadai di etape empat adalah pergerakan pebalap Pishgaman Cycling Team Iran. Sang juara bertahan ini memiliki pebalap segala medan alias multi talenta. Cepat di lintasan datar dan kuat di tanjakan. Selain pemegang polkadot jersey Amir Kolahdouz, ada juga nama Rahim Emami maupun Reza Hosseini.
Ketatnya persaingan juga dirasakan oleh Amir Kolahdouz. Pemegang pokadot jersey ini mengaku jika semua pebalap bisa menyodok dan memenangkan perlombaan. Untuk itu pihaknya bersama dengan akan berusaha semaksimal mungkin meraih hasil terbaik.
"Balap sepeda itu sulit karena persaingan selalu ketat. Makanya semuanya bisa terjadi," kata Amir Kolahdouz.
Sebelum tiba titik king of mountain (KOM) dengan kategori Hors, semua pebalap akan melintasi lintasan datar yang panjang yang terdapat dua titik sprint tepatnya di Pariaman km 51,3 dan Pasar Sungai Limau km 69,8. Dan diawal balapan, semua pebalap dihadapkan dengan KOM 2 tepatnya di Kota Padang Panjang.
Etape empat ini bisa dikatakan sebagai etape penentuan. Siapa yang akan finis diurutan terdepan di Puncak Lawang maka berpeluang besar memegang yellow jersey atau pemimpin klasemen kejuaraan yang memasuki tahun kedelapan pelaksanaannya itu. [Antara]
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Body Lotion dengan Kolagen untuk Usia 50-an, Kulit Kencang dan Halus
- 8 Bedak Translucent untuk Usia 50-an, Wajah Jadi Flawless dan Natural
- Sepatu On Cloud Ori Berapa Harganya? Cek 5 Rekomendasi Paling Empuk buat Harian
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- Pemain Keturunan Jerman Ogah Kembali ke Indonesia, Bongkar 2 Faktor
Pilihan
-
Hasil SEA Games 2025: Mutiara Ayu Pahlawan, Indonesia Siap Hajar Thailand di Final
-
Stok BBM Shell Mulai Tersedia, Cek Lokasi SPBU dan Harganya
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
Terkini
-
DPR Usul Presiden Bentuk Kementerian Bencana: Jadi Ada Dirjen Longsor, Dirjen Banjir
-
Pemerintah Pulangkan 2 WN Belanda Terpidana Kasus Narkotika Hukuman Mati dan Seumur Hidup
-
Aksi 4 Ekor Gajah di Pidie Jaya, Jadi 'Kuli Panggul' Sekaligus Penyembuh Trauma
-
Legislator DPR Desak Revisi UU ITE: Sikat Buzzer Destruktif Tanpa Perlu Laporan Publik!
-
Lawatan ke Islamabad, 6 Jet Tempur Sambut Kedatangan Prabowo di Langit Pakistan
-
Kemensos Wisuda 133 Masyarakat yang Dianggap Naik Kelas Ekonomi, Tak Lagi Dapat Bansos Tahun Depan
-
27 Sampel Kayu Jadi Kunci: Bareskrim Sisir Hulu Sungai Garoga, Jejak PT TBS Terendus di Banjir Sumut
-
Kerugian Negara Ditaksir Rp2,1 T, Nadiem Cs Segera Jalani Persidangan
-
Gebrakan KemenHAM di Musrenbang 2025: Pembangunan Wajib Berbasis HAM, Tak Cuma Kejar Angka
-
LBH PBNU 'Sentil' Gus Nadir: Marwah Apa Jika Syuriah Cacat Prosedur dan Abaikan Kiai Sepuh?