Suara.com - Persatuan Tinju Amatir Indonesia Kota Makassar menyesalkan adanya penyerangan puluhan oknum polisi ke kantor Balai Kota yang mengakibatkan banyak korban jatuh termasuk atlet tinju andalan Makassar Ridwan.
"Kami sangat menyayangkan adanya insiden penyerangan itu terlebih salah satu atlet andalan tinju itu jadi korban dan mengalami banyak luka," ujar Ketua Pertina Makassar Muhammad Tawing, saat jumpa wartawan di Makassar, Selasa.
Ia mengatakan, Ridwan yang mengalami luka sobek pada bagian kepalanya dan mendapatkan enam jahitan serta luka pada bagian wajah dan tangannya itu, merupakan korban saat insiden penyerangan itu.
Ridwan, ujar Tawing, adalah salah satu anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Makassar yang menjadi korban penyerangan oknum polisi, dan saat kejadian itu korban berada dalam masjid sedang tertidur.
"Menurut pengakuan Ridwan, saat itu dirinya lagi tidur di masjid balai kota dan tiba-tiba semua orang berlarian karena mendengar suara tembakan, dan dirinya yang sedang tidur langsung dipopor senjata sampai sobek kepalanya," katanya lagi.
Atas insiden itu, Ridwan dipastikan tidak bisa mengikuti turnamen tinju pada Kejuaraan Terbuka Piala Bupati Takalar, 31 Agustus 2016, karena sangat riskan memaksakannya dengan luka menganga yang telah dijahit.
"Terpaksa kami tidak akan membawanya karena sangat riskan. Lukanya itu cukup lebar dan panjang dengan enam jahitan. Kalau dipaksakan akan menambah cederanya saja," katanya lagi.
Akibat insiden itu, dia mengaku Makassar kemungkinan akan kehilangan satu medali emas pada cabang olahraga tinju karena pada saat Pekan Olahraga Daerah (Porda) tahun kemarin, Ridwan menyumbangkan satu medali emas.
"Pastinya akan berkurang target perolehan medali kami karena dia (Ridwan) andalan di cabang tinju. Pada Porda sudah dibuktikan meraih emas dan dipersiapkan untuk PON lagi nanti karena prestasinya," ujarnya pula.
Sebelumnya, bentrokan terjadi pada dini hari merupakan imbas dari insiden di anjungan Pantai Losari Makassar pada pukul 19.40 WITA, pada waktu itu terjadi adu mulut dan perkelahian antara dua anggota Sabhara Polrestabes Makassar dan anggota Satpol PP Makassar.
Usai pertikaian itu, kedua polisi Bripda Hendrik dan Bripda Asmat melaporkan tindakan penganiayaan yang dialaminya itu ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SKPT) Polrestabes Makassar dengan disertai visum dari dokter rumah sakit.
Kedua polisi itu melaporkan anggota Satpol PP Makassar Hendryatno ke SPKT dengan tuduhan tindakan penganiayaan dan pengeroyokan.
Namun beberapa jam setelahnya, sekitar pukul 00.10 WITA, puluhan polisi melakukan penyerangan ke kantor balai kota yang lokasinya hanya berhadapan kantor dengan Mapolrestabes Makassar.
Anggota Satpol PP yang sedang berjaga di kantor itu kaget dan melakukan perlawanan hingga akhirnya belasan anggota Satpol luka-luka, serta seorang anggota Sabhara Polda Sulsel Bripda Michael Abraham tewas dengan dua tusukan sangkur di pinggang kiri belakang serta punggungnya. [Antara]
Berita Terkait
Terpopuler
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Kopi & Matcha: Gaya Hidup Modern dengan Sentuhan Promo Spesial
- Breaking News! Keponakan Prabowo Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Anggota DPR RI Gerindra, Ada Apa?
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
Terkini
-
Suyudi-Dedi Prasetyo Calon Kuat, Seabrek 'Dosa' Era Kapolri Listyo Mesti Ditanggung Penerusnya!
-
Tiga Mahasiswa Dinyatakan Hilang, Polda Metro Jaya Buka Posko Pengaduan
-
Isu Listyo Sigit Diganti, ISESS Warning Keras: Jangan Pilih Kapolri dengan Masa Jabatan Panjang
-
'Ganti Kapolri' Trending, Data INDEF Ungkap Badai Kemarahan Publik di X dan TikTok, Ini Datanya
-
Marak Pencurian Kabel Traffic Light di Jakarta, Pramono Ogah Penjarakan Pelaku: Humanisme Penting!
-
Gigit Jari! Bansos Disetop Imbas Ribuan Warga Serang Banten 'Dibudaki' Judol, Termasuk Belasan ASN
-
Cegah Siswa Keracunan, BGN Ajari Penjamah di Mimika soal MBG: Diiming-imingi Sertifikat Hygiene!
-
Isu Pergantian Kapolri, Pengamat Sebut Rekam Jejak Hingga Sensitivitas Sosial Jadi Parameter
-
Pengamat Sebut Calon Pengganti Kapolri Listyo Sigit Punya Tantangan untuk Reformasi Polri
-
Duit 'Panas' Korupsi Haji, A'wan PBNU Desak KPK Segera Tetapkan Tersangka: Jangan Bikin Resah NU!