Suara.com - Tim Pencari Fakta Gabungan sedang menelusuri dugaan keterlibatan oknum pejabat TNI, Polri, dan BNN dalam bisnis narkoba yang dulu dikendalikan Freddy Budiman, terpidana yang telah dieksekusi mati.
Tim yang terbagi menjadi tiga itu bergerak ke sejumlah wilayah. Di antaranya ke Nusakambangan untuk menemui orang-orang yang pernah bersentuhan dengan Freddy.
Terpidana kasus pembunuhan berencana John Refra Kei yang kini ditahan Lembaga Pemasyarakatan Nusakambangan juga masuk daftar pemeriksaan.
"Iya, John Kei akan kami ambil keterangannya juga. Senin, Selasa depan akan kami periksa," kata Ketua Tim Pencari Fakta Gabungan Komisaris Jenderal Dwi Priyatno di Jakarta, Jumat (12/8/2016).
Kemarin, Kamis (11/8/2016), tim dari Mabes Polri telah memeriksa adik Freddy yakni Johny Suhendar alias Latif di Lembaga Pemasyarakatan Cipinang, Jakarta Pusat.
"Tim telah memeriksa adik almarhum Freddy di Rutan Salemba kemarin," ujar dia.
Johny diperiksa untuk mencari tahu apakah ada keterlibatan oknum pejabat Mabes Polri dalam jaringan Freddy. Pasalnya Johny disinyalir mengetahui jaringan peredaran narkoba yang dikendalikan oleh Freddy.
Sementara itu tim dari TNI bergerak ke Cirebon untuk menemui personel yang dianggap bisa memberikan informasi.
Tim Pencari Fakta Gabungan dibentuk untuk menindaklanjuti kesaksian Freddy.
Informasi rahasia Freddy terungkap ketika Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan Haris Azhar menemuinya di Nusakambangan pada 2014. Kesaksian Freddy kemudian ditulis Haris Azhar di media sosial beberapa saat sebelum Freddy dieksekusi mati di Nusakambangan awal Agustus 2016. Isinya mengejutkan, untuk memuluskan penyelundupan narkoba, Freddy mengaku menyuap oknum BNN sebesar Rp450 miliar dan oknum polisi sebesar Rp90 miliar. Dia juga mengaku pernah diantar jenderal TNI bintang dua ketika membawa narkoba dari Medan ke Jakarta memakai mobil jenderal.
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Ledakan Terdengar Dua Kali, Pasar Induk Kramat Jati Kebakaran Pagi Ini
-
Tiket Kereta Nataru 2025 Diserbu, Catat Tanggal Terpadatnya
-
DPRD DKI Galang Rp 359 Juta untuk Korban Bencana Sumatra
-
12 Orang Tewas dalam Penembakan Massal Saat Perayaan Hanukkah di Australia
-
Menperin Dorong Industri Berubah Total, Targetnya Zero Waste dan Efisiensi Tinggi
-
Akses Bireuen-Aceh Tengah Kembali Tersambung, Jembatan Bailey Teupin Mane Resmi Rampung
-
Cara Daftar Mudik Nataru Gratis Kemenhub, Hanya untuk 3 Ribu Lebih Pendaftar Pertama
-
Jurus 'Dewa Penyelamat' UB Selamatkan 36 Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera
-
Prabowo Panggil Menteri ke Hambalang, Ada Target Soal Pembangunan Hunian Korban Bencana
-
Jadi Biang Kerok Banjir Kemang, Normalisasi Kali Krukut Telan Biaya Fantastis Rp344 Miliar