Spanduk sepajang 300 meter dibentangkan di acara Gebyar Sosialiasi Akbar Pengawasan Pemilu Partisipatif yang digelar Badan Pengawas Pemilu di kawasan Car Free Day, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Minggu (14/8/2016). Di spanduk tersebut, masyarakat diminta untuk membubuhkan tanda tangannya sebagai bentuk Gerakan Sejuta Tanda Tangan Tolak Politik Uang Pada Pilkada.
"Kita gelar ini tujuan untuk rakyat tolak politik uang di Pilkada Serentak tahun ini," kata Ira, salah satu panitia Gerakan Sejuta Relawan Pengawas Pemilu saat ditemui wartawan.
Menurutnya, masyarakat sangat antusias untuk menandatangani gerakan tolak politik uang di Pilkada Serentak 2017.
"Masyarakat excited banget, bahkan banyak yang nuangin ceritanya soal gerakan politik uang di Pilkada Jakarta. Masyarkat ingin jika di pilkada 2017 ini bersih dari poltik uang," kata dia.
Adapun tanda tangan yang telah bubuhkan masyarakat melebihi target yakni sebanyak dua juta tanda tangan.
"Lebih dari dua juta tanda tangan," kata Ira.
Acara Sosialiasi Akbar Pengawasan Partisipatif Pemilu ini diawali dengan senam sehat dan dilanjutkan jalan sehat memutari kawasan CFD sekitar pukul 06.00 WIB. Dalam acara ini pun dihadiri sejumlah pejabat diantaranya yakni Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Ketua Bawaslu Muhammad. Ketua KPU Juri Ardiantoro yang didampingi sejumlah Komisioner KPU.
Berita Terkait
-
Galang Dukungan Tolak Ahok, Forum Mitra RT/RW Tak Takut Dipecat
-
Selama Pimpin Jakarta, Ahok Dianggap Pinggirkan Kebudayaan Betawi
-
Forum RT/RW Se-Jakarta Belum Punya Jago Calon Gubernur DKI
-
Begini Cara Forum RT/RW Galang KTP Tolak Ahok Jadi Gubernur
-
Ketua RT/RW Se-Jakarta Kumpulin 3 Juta KTP Tolak Ahok di CFD
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
Terkini
-
Pramono Anung Kukuhkan 1.005 Pelajar Jadi Duta Ketertiban: Jadi Mitra Satpol PP
-
Hormati Putusan MK, Polri Siapkan Langkah Operasional Penataan Jabatan Eksternal
-
Istana Pastikan Patuhi Putusan MK, Polisi Aktif di Jabatan Sipil Wajib Mundur
-
Polemik Internal Gerindra: Dasco Sebut Penolakan Budi Arie Dinamika Politik Biasa
-
KPK Usut Korupsi Kuota Haji Langsung ke Arab Saudi, Apa yang Sebenarnya Dicari?
-
Boni Hargens: Putusan MK Benar, Polri Adalah Alat Negara
-
Prabowo Disebut 'Dewa Penolong', Guru Abdul Muis Menangis Haru Usai Nama Baiknya Dipulihkan
-
Satu Tahun Pemerintahan Prabowo, Sektor Energi hingga Kebebasan Sipil Disorot: Haruskah Reshuffle?
-
Hendra Kurniawan Batal Dipecat Polri, Istrinya Pernah Bersyukur 'Lepas' dari Kepolisian
-
400 Tersangka 'Terlantar': Jerat Hukum Gantung Ratusan Warga, Termasuk Eks Jenderal!