Presiden Joko Widodo akan melepas seratusan peserta Karnaval Kemerdekaan Pesona Danau Toba di Balige, Sumatera Utara, dalam upaya mempromosikan potensi wisata daerah itu.
"Menurut rencana Presiden akan melepas peserta karnaval pukul 15.00 WIB. Peserta karnaval diikuti seratusan dari berbagai provinsi, bukan hanya dari Sumatera Utara," kata Ketua Panitia Karnaval Kemerdekaan Pesona Danau Toba Premita Fifi kepada pers di Balige, Sumatera Utara, Minggu (21/8/2016).
Kegiatan Karnaval berlangsung sebenarnya sudah berlangsung sejak 20 Agustus 2016 dan kegiatan karnaval hari ini merupakan puncak dari kegiatan promosi pariwisata tersebut.
Peserta karnaval dipusatkan di Balige yang selanjutnya akan menelusuri jalan tepi Danau Toba hingga Parapat sejauh 3,5 kilometer.
Selain seratusan mobil hias akan berjalan dari Balige menuju Parapat, juga ada kapal hias menelusuri Danau Toba.
Sejumlah artis juga memeriahkan Karnaval Kemerdekaan Pesona Danau Toba, selama dua hari itu, antara lain Sammy Simorangkir, Edo Kodologit, Dewa Budjana dan Tohpati, Oppie Andaresta, JFlow, serta Slank.
Premita mengatakan kegiatan karnaval merupakan upaya untuk mempromosikan Perapat dan Danau Toba sebagai salah satu destinasi nasional juga dunia yang selama ini sudah cukup dikenal.
"Kita akui memang saat ini pesona Danau Toba sebagai tujuan wisata dunia sudah mulai redup. Kegiatan ini diharapkan bisa menjaring wisatawan lokal dan dunia di masa mendatang," katanya.
Danau Toba, katanya, selama ini merupakan salah satu dari 10 destinasi wisata lokal yang cukup populer khususnya di Sumatera dan kesan seperti itu akan terus dipertahankan.
Kegiatan promosi Danau Toba diharapkan akan terus berlangsung setiap tahunnya sehingga lokasi itu akan tetap menarik bagi wisatawan lokal dan mancanegara.
Dalam karnaval tersebut, Presiden Joko Widodo akan mengenakan Ulos Ragidup Sirara yang biasa digunakan bagi kaum bapak atau pribadi yang terhormat atau para raja. Sedangkan Ibu Negara mengenakan Ulos Tum-Tuman dan motif ulos itu sudah langka dan digunakan kaum ibu.
Panggung pelepasan karnaval akan dimeriahkan dengan pertunjukan Lima Puak dari lima subetnik Batak. Sebutan tari lima puak bersumber dari tradisi opera batak yang muncul tahun 1920-an dengan rangkaian tari Toba, Simalungun, Mandailing, Karo, dan Pakpak.
Pertunjukan dilanjutkan dengan Tari 9 Cawan yang memiliki makna merupakan wadah untuk pengobatan dan ritual sehingga jika diminum menjadi air suci dan jika dipercikan kepada orang yang membutuhkan bisa memberikan kesembuhan batin dan fisik.
Pembukaan karnaval oleh Presiden dilakukan dengan memukul Gondang Telu sebanyak tujuh kali diikuti pemusik dan akan dipandu dengan mengajak penonton menghitung sampai tujuh dalam Bahasa Batak. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Eks Wakapolri Cium Aroma Kriminalisasi Roy Suryo Cs di Kasus Ijazah Jokowi: Tak Cukup Dilihat
-
Nasib 2 Anak Pengedar Narkoba di Jakbar: Ditangkap Polisi, 'Dilepas' Gara-gara Jaksa Libur
-
Mendiktisaintek: Riset Kampus Harus Bermanfaat Bagi Masyarakat, Tak Boleh Berhenti di Laboratorium
-
Dengarkan Keluhan Warga Soal Air Bersih di Wilayah Longsor, Bobby Nasution Akan Bangunkan Sumur Bor
-
Di Balik OTT Bupati Bekasi: Terkuak Peran Sentral Sang Ayah, HM Kunang Palak Proyek Atas Nama Anak
-
Warga Bener Meriah di Aceh Alami Trauma Hujan Pascabanjir Bandang
-
Mutasi Polri: Jenderal Polwan Jadi Wakapolda, 34 Srikandi Lain Pimpin Direktorat dan Polres
-
Tinjau Lokasi Bencana Aceh, Ketum PBNU Gus Yahya Puji Kinerja Pemerintah
-
Risma Apresiasi Sopir Ambulans dan Relawan Bencana: Bekerja Tanpa Libur, Tanpa Pamrih
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat