Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menilai adanya genangan banjir di kawasan Jakarta karena kurangnya penyerapan air ketika hujan turun mengguyur Jakarta. Menurutnya genangan banjir saat hujan deras tersebut disebabkan banyaknya saluran air yang dijadikan rumah para warga.
"Yang paling saya katakan adalah Jakarta Selatan, kenapa? Karena hampir seluruh saluran air dibuat rumah. Jadi tembok-tembok, semua turap, sungai yang sudah dikecilkan. Padahal sungai tadi kan bisa 20 meter. Sekarang tinggal 3 meter," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (22/8/2016).
Ahok pun mengungkit kembali peristiwa banjir yang melanda pemukimam warga dan beberapa ruas jalan di kawasan Jakarta Selatan pada Jumat (19/8/2016) lalu.
"Tiga meter sekarang coba bayangin aja air datang mereka cuma pakai turap beton saja, terus di atasnya rumah. Coba aja lihat Kemang sekarang, banyak sekali rumah orang itu kalau air lagi pasang, sungai kecil, itu tempel ke dinding orang," kata Ahok.
Mantan Bupati Belitung Timur itu mengaku sebelumnya telah menawarkan agar warga mau menjual rumahnya di kawasan rawan banjir sehingga proyek normalisasi kali bisa cepat terealisasi. Namun, kata Ahok, sayangnya warga belum mau menjual bangunannya kepada Pemprov DKI.
"Sekarang bagaimana, semua hak milik, ada suatu tempat Pondok Labu atau apa saya lupa, hanya beberapa puluh rumah di daerah Kemang juga kalau nggak salah. Kita sudah mau beli, tapi mereka nggak mau jual. Kita kalau mau pasang pompa untuk hanya sekitar tujuh rumah atau 12 rumah mesti operasional miliaran. Pantas nggak gitu lho? Dia disuruh dioperasionalkan nggak bisa," kata dia.
Kendati tidak mau menjual bangunan rumahnya, Ahok meminta masyarakat tidak menyalahi Pemprov DKI ketika pemukimannya diterjang banjir musiman.
"Dia nggak mau jual. Sebagian jawabnya apa? Ah, setahun sekali ini kok, pak. Kalau bilang cuma setahun sekali nggak banjir, ya jangan teriak dong," katanya.
Namun demikian, dia pun mengaku siap membeli bangunan rumah warga meski harga bangunannya itu menggunakan harga pasar.
"Makanya gini aja deh, kamu sekarang tinggal di bawah, hujan pasti kena (banjir) terus nih. Jual ke kami sajalah harga pasar," kata dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka
-
Si Jago Merah Mengamuk di Kemanggisan, Warung Gado-Gado Ludes Terbakar