Ketua DPR, Ade Komarudin meminta kepada Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin untuk menindak tegas Dirjen Pendidikan Islam (Pendis) Kementerian Agama, Kamaruddin Amin jika terbukti terlibat dalam kasus pemalsuan dokumen yang mengakibatkan 177 calon jamaah haji Indonesia diamankan imigrasi Filipina.
"Yang pasti, kalau itu benar, kita enggak usah ragu dan saya minta komisi VIII dan Menteri Agama untuk menindak tegas yang bersangkutan kalau itu terkait dengan adik atau keluarga Dirjen Pendis," kata Ade di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (24/8/2016).
Diketahui, PT Aulad Amin merupakan salah satu travel yang memberangkatkan para calon jamaah haji ternyata milik Nasir Amin yang merupakan adik dari Dirjen Pendis Kemenag, Kamaruddin Amin.
Ade melanjutkan, jika hal tersebut terbukti benar, maka akan berdampak pada kepercayaan publik terhadap Kemenag. Sebab itu, ia benar-benar berharap agar persoalan tersebut diselesaikan secara tuntas.
"Kita ingin masalah itu diselesaikan sebaik-baiknya dan saya memang mau telepon menteri agama sekedar berkomunikasi tentang masalah ini karena saya dapat informasi dari gubernur sulawesi selatan," ujar Ade.
Selain itu, Ade juga meminta supaya travel PT. Aulad Amin yang dimiliki adik Dirjen Pendis Kemenag itu ditindak secara tegas.
"Tapi kita juga akan menindak travel yang tidak terdaftar. Tentu harus diberikan tindakan hukum karena yang dikorbankan adalah rakyat, mungkin rakyat yang nabung Rp10 ribu perhari, Rp20 ribu perhari hanya untuk pergi haji dan itu jadi korban," kata Ade.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO