Suara.com - Wakil Ketua Komisi IX DPR Saleh Partaonan Daulay mendesak Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk melakukan penelitian-penelitian khusus mengenai virus zika. Langkah ini, kata dia, sangat penting dilakukan untuk mengantisipasi penyebaran virus zika yang sudah semakin meningkat dan merebak di negara-negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia.
"Badan Penelitian dan Pengembangan Kemenskes dapat mengundang para pakar dan ahli kesehatan untuk berpartisipasi," kata Saleh melalui pesan singkat di Jakarta, Senin (5/9/2016).
Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu mengatakan sejauh ini pengobatan terhadap pasien yang terjangkit virus zika belum ditemukan. Indonesia sebagai negara besar harus berinisiatif meneliti untuk melindungi masyarakat.
"Seingat saya Kemenkes pernah melakukan penelitian dalam menyediakan vaksin flu burung dan berhasil. Kita semua berharap hal sama bisa dilakukan dalam penanganan virus zika," tuturnya.
Sebelumnya, pihak berwenang Singapura pada Minggu (4/9/2016) membenarkan terdapat 27 kasus penularan virus Zika lagi sehingga jumlah keseluruhan mencapai 242 orang.
Kementerian Kesehatan dan Badan Lingkungan Nasional Singapura menyatakan 25 kasus baru penularan zika terjadi di wilayah tempat pertama infeksi zika di negara tersebut, satu berpotensi menyebar di tempat baru dan lainnya belum diketahui berkaitan dengan daerah mana.
Penyakit Zika yang dialami perempuan hamil diketahui menyebabkan cacat lahir mikrosepalus atau kepala dan otak berukuran kecil, serta kelainan lain pada otak janin.
Hubungan antara Zika dan mikrosepalus pertamakali diketahui terjadi di Brasil dan sejak itu telah menyebabkan lebih dari 1.800 kasus mikrosepalus.
Pada orang dewasa, penyakit Zika juga diketahui berhubungan dengan penyakit syaraf yang langka yang disebut Gilain-Barre dan gangguan syaraf yang lain.
Virus ini diketahui pertamakali di Uganda pada 1947 dan tidak ditemukan di Amerika hingga pada 2014. (Antara)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Lama Bungkam, Istri Arya Daru Pangayunan Akhirnya Buka Suara: Jangan Framing Negatif
-
Karlip Wartawan CNN Dicabut Istana, Forum Pemred-PWI: Ancaman Penjara Bagi Pembungkam Jurnalis!
-
AJI Jakarta, LBH Pers hingga Dewan Pers Kecam Pencabutan Kartu Liputan Jurnalis CNN oleh Istana
-
Istana Cabut kartu Liputan Wartawan Usai Tanya MBG ke Prabowo, Dewan Pers: Hormati UU Pers!
-
PIP September 2025 Kapan Cair? Cek Nominal dan Ketentuan Terkini
-
PLN Perkuat Keandalan Listrik untuk PHR di WK Rokan Demi Ketahanan Energi Nasional
-
PN Jaksel Tolak Praperadilan, Eksekusi Terpidana Kasus Pencemaran Nama Baik JK Tetap Berlanjut
-
Roy Suryo Sindir Keras Acara UGM yang Dihadiri Menteri Sepi Peminat: Ini Karma Bela Ijazah Jokowi!
-
Dokter Tifa Bongkar Cuitan Akun Fufufafa Soal 'Lulusan SMP Pengen Mewah': Ndleming!
-
Mardiono Tinggalkan Arena Muktamar Usai Disoraki, Agus Suparmanto Terpilih Aklamasi Jadi Ketum PPP