Suara.com - Sekretaris Daerah Kabupaten Konawe Kepulauan, Cecep Trisnajayadi, selesai menjalani pemeriksaan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi, Jumat (9/9/2016. Dia tak banyak bicara setelah keluar dari gedung KPK.
Cecep berusaha menghindari wartawan yang menunggunya di depan gedung KPK. Namun, wartawan berhasil mengejarnya sampai menjelang jembatan halte Transjakarta Kuningan Madya.
Di sana, wartawan langsung memberondong dengan berbagai pertanyaan seputar perkara yang telah menyeret Gubernur Sulawesi Tenggara Nur Alam. Salah satu pertanyaan tentang surat keputusan izin usaha pertambangan dari Nur Alam yang bermasalah, langsung dibantah Cecep.
"Nggak ada yang salah. Sesuai aturan yang kita buat sesuai aturan kalau rekomendasinya," kata Cecep di jembatan halte Transjakarta Kuningan Madya.
Dia mengatakan bupati di Sultra telah memberikan rekomendasi kepada gubernur sesuai dengan ketentuan. Dia tak tahu mengapa izin tiba-tiba bermasalah di provinsi.
"Saya tidak mengerti itu izin provinsi bukan izin kabupaten," katanya.
Sambil berjalan menerobos para jurnalis, Cecep menegaskan tak tahu menahu soal kasus yang menjerat Nur Alam. Mantan Kepala Dinas Pertambangan Kabupaten Bombana mengaku sudah lama tak mengurus soal IUP.
"Saya tidak bisa (jelaskan). Ini, saya ini kan saya hanya bawahan. Saya hanya rekomendasi saja," kata Cecep.
Tak puas dengan jawaban Cecep, para wartawan masih bertanya terus sampai dia hendak masuk ke pintu halte.
Sebelum dia masuk ke pintu halte, wartawan mengingatkan Cecep untuk masuk ke halte harus punya kartu langganan.
Sadar tak memiliki kartu, Cecep akhirnya kembali naik ke jembatan untuk mencari jenis kendaraan lain.
"Saya kan baru (di Jakarta). Terus kalian menghalangi saya," kata Cecep.
KPK menetapkan Nur Alam menjadi tersangka pada Selasa (23/8/2016) lalu. Politikus Partai Amanat Nasional diduga menyalahgunakan wewenang dalam menerbitkan sejumlah surat keputusan Izin Usaha Pertambangan.
Dokumen yang bermasalah, di antaranya, SK persetujuan pencadangan wilayah pertambangan eksplorasi, SK persetujuan IUP eksplorasi, dan SK persetujuan peningkatan IUP eksplorasi menjadi IUP operasi produksi buat PT. Anugerah Harisma Barakah sejak 2009-2014. Perusahaan itu diketahui bergerak dalam penambangan nikel di Kabupaten Buton dan Bombana, Sulawesi Tenggara.
Nur Alam kena jerat hukum. Dia disangka melanggar Pasal 2 ayat 1 atau Pasal 3 UU Nomor 31Tahun 1999 sebagaimana diubah dalam UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 55 ayat 1 kesatu KUHP.
Tag
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Pertamina Patra Niaga Siapkan Operasional Jelang Merger dengan PIS dan KPI
-
Mengenang Sosok Ustaz Jazir ASP: Inspirasi di Balik Kejayaan Masjid Jogokariyan
-
Gagal di Sea Games 2025, Legenda Timnas Agung Setyabudi Sebut Era Indra Sjafri Telah Berakhir
-
Rupiah Bangkit Perlahan, Dolar AS Mulai Terpojok ke Level Rp16.760
-
2 Profesi Ini Paling Banyak Jadi Korban Penipuan di Industri Keuangan
Terkini
-
Tangannya Patah, Kesaksian Warga Soal Korban Terbaru Lubang 'Maut' di Jalan Raya Parung
-
Papua Bukan Ruang Kosong: Aksi Damai Desak Tinjau Proyek Tebu Merauke
-
Mendagri Tito Tinjau Aceh Tamiang dan Salurkan Bantuan bagi Korban Banjir Longsor
-
Hotel dan Mal Jakarta Siap-Siap Kena Geruduk Satpol PP Kalau Nekat Pesta Kembang Api
-
Proyek Jembatan Malaysia-Indonesia via Dumai, Melaka Dikabarkan Siap Uji Kelayakan
-
Kejagung Ungkap Kondisi Nadiem Makarim Usai Jalani Operasi
-
Survei Kemenag: Indeks Kerukunan Umat Beragama 2025 Capai 77,89, Tertinggi dalam 11 Tahun
-
Percakapan di HP Sitaan Kasus Suap Bupati Bekasi Dihapus, KPK Buru Dalangnya
-
Mendagri Minta Penanganan Bencana di Aceh Tamiang Jadi Perhatian Khusus
-
Ketum PP Muhammadiyah Kenang Ustaz Jazir Jogokariyan, Teladan Penggerak Masjid dan Dakwah Umat