Suara.com - Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) meminta Badan Pengawas Pemilu Jakarta mengawasi penggelembungan suara di pemilihan kepala daerah Jakarta periode 2017-2022. Sebab, saat ini ada perbedaan jumlah daftar pemilih tetap.
Perbedaan data tersebut diketahui setelah Ahok bertemu Ketua Bawaslu DKI Jakarta Mimah Susanti. Menurut data Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, jumlah DPT mencapai 7,5 juta orang. Namun menurut data Bawaslu tercatat lebih dari delapan juta orang.
"Dia bicara dari data itu sistemnya ada penggandaan. Jadi kita data di dukcapil 7,5 juta. Itu ada lebih 650 ribu lebih suara double namanya semua," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (19/9/2016).
Ahok meminta Bawaslu menyelidiki perbedaan data tersebut.
"Makanya saya minta mesti diselidiki, apakah ada oknum di Excel yang gandain. Bukan kita lho, ini dari KPU. Kayak gini mesti diawasi," ujar Ahok.
Ahok berharap DPT dapat disesuaikan dengan data pada e-KTP.
Ahok juga meminta KPUD untuk melakukan perhitungan penggunaan surat keterangan sementara pengganti KTP dilakukan di kantor KPU. Menurut Ahok hal ini berpotensi dimanfaatkan untuk hal-hal yang tak benar, mengingat tempat pemungutan suara tidak dapat mengonfirmasi kebenaran surat keterangan.
"Kalau pakai surat keterangan harus fair seperti di Australia. Kan nggak tahu ini asli apa palsu, itu hitung suaranya harus di KPU, nggak boleh di TPS," kata Ahok.
Berita Terkait
-
Ojol Tewas, Ahok Sebut DPR Takut: Kenapa Tidak Berani Terima Orang Demo?
-
Ahok Ikut Komentar Soal Kenaikan Gaji Anggota DPR: Mau Rp1 Miliar Sebulan Oke
-
Ahok Tak Masalah kalau Gaji Anggota DPR Rp1 Miliar Sebulan, Tapi Tantang Transparansi Anggaran
-
Dedi Mulyadi Akui Marketnya Makin Luas Gara-Gara Sering Ngonten, Mau Nyapres?
-
CEK FAKTA: Ahok Sebut Jokowi Terseret Korupsi Pertamina Rp 193,7
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Berapa Gaji Zinedine Zidane Jika Latih Timnas Indonesia?
-
Breaking News! Bahrain Batalkan Uji Coba Hadapi Timnas Indonesia U-22
-
James Riady Tegaskan Tanah Jusuf Kalla Bukan Milik Lippo, Tapi..
-
6 Tablet Memori 128 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik Pelajar dan Pekerja Multitasking
-
Heboh Merger GrabGoTo, Begini Tanggapan Resmi Danantara dan Pemerintah!
Terkini
-
Babak Baru PPHN: Ahmad Muzani Minta Waktu Presiden Prabowo, Nasib 'GBHN' Ditentukan di Istana
-
KPK Digugat Praperadilan! Ada Apa dengan Penghentian Kasus Korupsi Kuota Haji Pejabat Kemenag?
-
Tiga Hari ke Depan, Para Pemimpin Dunia Rumuskan Masa Depan Pariwisata di Riyadh
-
Terkuak! Siswa SMAN 72 Jakarta Siapkan 7 Peledak, Termasuk Bom Sumbu Berwadah Kaleng Coca-Cola
-
Drama 6 Jam KPK di Ponorogo: Tiga Koper Misterius Diangkut dari Ruang Kerja Bupati Sugiri Sancoko
-
Bukan Terorisme Jaringan, Bom SMAN 72 Ternyata Aksi 'Memetic Violence' Terinspirasi Dunia Maya
-
Revolusi Digital Korlantas: Urus SIM, STNK, BPKB Kini Full Online dan Transparan, Pungli Lenyap
-
Babak Baru Horor Nuklir Cikande: 40 Saksi Diperiksa, Jejak DNA Diburu di Lapak Barang Bekas
-
Dua Menko Ikut ke Sydney, Apa Saja Agenda Lawatan Prabowo di Australia?
-
Tak Hanya Game! Politisi PKB Desak Pemerintah Batasi Medsos Anak Usai Insiden Ledakan SMA 72 Jakarta