Suara.com - Ketua DPP Partai Gerindra Ahmad Riza Patria mengatakan bukan Nasdem, Hanura, Golkar, dan PDI Perjuangan yang ingin dikalahkan Gerindra, tetapi Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) seorang. Gerindra merupakan partai yang ditinggalkan Ahok setelah menang di pilkada Jakarta 2012.
"Buat kami ini, yang ingin kami kalahkan ini kan Ahoknya. Kita tidak ada masalah dengan partai-partai lain," kata Riza kepada Suara.com, Rabu (21/9/2016).
Empat partai tersebut telah resmi mengusung Ahok menjadi calon gubernur dan Djarot Saiful Hidayat menjadi calon wakil gubernur. Hari ini, mereka telah mendaftar ke KPUD.
"Kita yang nggak cocok ya sama Ahoknya. Sama Djarot dan yang lain kita semua hubungan baik. Ahok itu kan punya catatan panjang buat kami," tutur Riza.
Menurut Riza sudah saatnya posisi Ahok sebagai gubernur Jakarta digantikan tokoh lain. Riza menilai Ahok sudah gagal menjadi gubernur.
"Jadi nggak ada kemajuan dari kepemimpinan Ahok. Padahal Ahok sudah diberi kesempatan lima tahun kan. Saya kira waktunya bagi warga Jakarta memilih pilihan lain, untuk tidak memilih Ahok," kata Riza.
Lalu, siapa pengganti Ahok dari Gerindra? Gerindra bersikukuh mengusung Sandiaga Uno menjadi calon gubernur.
Malam nanti, Partai Gerindra dan sejumlah partai yang lain akan bertemu di rumah Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono, Cikeas, Bogor, Jawa Barat.
"Mestinya terkait dengan pilkada DKI Jakarta, pertemuan pimpinan koalisi. Saya kira ini terkait dengan partai koalisi pengusung yang akan didiskusikan untuk mengusung di luar pasangan yang hari ini mendaftarkan diri," kata juru bicara Partai Demokrat Imelda Sari.
Tetapi, Imelda belum dapat memastikan siapa saja yang akan hadir nanti malam.
"Saya belum tahu siapa saja yang datang. Tapi yang tersisa sekarang kan PPP, PAN, PKB, PKS, Gerindra dan Demokrat. Mungkin bisa ditanya ke mereka. Dari pihak mereka mungkin bisa menjelaskan akan ke Cikeas atau tidak. Karena saya cuma diminta untuk standby di Cikeas," kata dia.
Demokrat, kata Imelda, sampai sekarang memutuskan akan mendukung siapa dalam pilkada nanti. Keputusan tersebut akan diputuskan Majelis Tinggi.
"Setelah pimpinan partai politik koalisi itu bertemu kemudian menyampaikan sikapnya dan kemudian Majelis Tinggi bersidang untuk kemudian membuat satu keputusan," tutur dia. (Bagus Santosa)
Berita Terkait
-
Ojol Tewas, Ahok Sebut DPR Takut: Kenapa Tidak Berani Terima Orang Demo?
-
Ahok Ikut Komentar Soal Kenaikan Gaji Anggota DPR: Mau Rp1 Miliar Sebulan Oke
-
Ahok Tak Masalah kalau Gaji Anggota DPR Rp1 Miliar Sebulan, Tapi Tantang Transparansi Anggaran
-
CEK FAKTA: Ahok Sebut Jokowi Terseret Korupsi Pertamina Rp 193,7
-
Dari Rival Sengit Jadi Kawan Koalisi? Anies Baswedan Jawab Soal Potensi 'Duet' dengan Ahok
Terpopuler
- Panglima TNI Kunjungi PPAD, Pererat Silaturahmi dan Apresiasi Peran Purnawirawan
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Profil Komjen Suyudi Ario Seto, Calon Pengganti Kapolri Listyo Sigit Prabowo?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
Pilihan
-
Desy Yanthi Utami: Anggota DPRD Bolos 6 Bulan, Gaji dan Tunjangan Puluhan Juta
-
Kabar Gembira! Pemerintah Bebaskan Pajak Gaji di Bawah Rp10 Juta
-
Pengumuman Seleksi PMO Koperasi Merah Putih Diundur, Cek Jadwal Wawancara Terbaru
-
4 Rekomendasi HP Tecno Rp 2 Jutaan, Baterai Awet Pilihan Terbaik September 2025
-
Turun Tipis, Harga Emas Antam Hari Ini Dipatok Rp 2.093.000 per Gram
Terkini
-
Skandal 600 Ribu Rekening: Penerima Bansos Ketahuan Main Judi Online, Kemensos Ancam Cabut Bantuan
-
Misteri Foto Detik-Detik Eksekusi Letkol Untung, Bagaimana Bisa Dimiliki AFP?
-
Kebijakan Baru Impor BBM Ancam Iklim Investasi, Target Ekonomi Prabowo Bisa Ambyar
-
Apresiasi Mendagri untuk Komisi II atas Dukungan terhadap Program Kinerja Kemendagri 2026
-
Penjelasan Lengkap Menkominfo Soal Video Presiden di Bioskop: Transparansi atau Propaganda?
-
Nasib 16 Calon Hakim Agung Ditentukan Besok, Komisi III DPR Gelar Rapat Pleno
-
Bukan karena Isu Ijazah Palsu, KPU Beberkan Alasan Data Capres Dirahasiakan
-
Masih Sebatas Usulan, Menteri HAM Ternyata Belum Sampaikan ke DPR soal Lapangan Demo
-
Integrasi Data dengan Dukcapil Percepat Proses Layanan BRI
-
Giliran Gen Z Timor Leste Demo! Dipicu Pembelian Toyota Prado untuk Anggota DPR