Suara.com - Aktivis Ratna Sarumpaet bersama kawan-kawannya mendatangi kantor Komisi Pemilihan Umum Daerah Jakarta di Jalan Salemba Raya, Jakarta Pusat, sekitar sejam setelah Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat mendaftar sebagai calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta periode 2017-2022.
Massa yang mengatasnamakan Aliansi Selamatkan Jakarta demonstrasi untuk menolak pencalonan Ahok. Ratna kemudian ditemui Ketua KPUD DKI Jakarta Sumarno.
Dalam pertemuan tersebut, Ratna mengingatkan KPUD bahwa Ahok yang kini masih menjabat gubernur diduga terlibat kasus proyek reklamasi Teluk Jakarta, pembelian lahan untuk Rumah Sakit Sumber Waras, dan pembelian lahan di Cengkareng.
"Kita mengingatkan KPUD bahwa kita tahu betul kasus itu belum selesai, sebagai negara yang taat hukum, harusnya KPUD menolak pendaftaran Ahok sebagai calon gubernur" ujar Ratna.
Ratna meminta Sumarno untuk memeriksa persyaratan yang diajukan Ahok..
"Saya tidak tahu apakah KPU punya wewenang untuk itu apa tidak. Yang terpenting hal ini harus kita sampaikan dan bisa didengar. Kami minta kasus Ahok diselesaikan terlebih dahulu kalau mau jadi gubernur," kata dia.
Selain mendesak KPUD, Ratna juga meminta Komisi Pemberantasan Korupsi untuk melakukan gelar perkara kasus.
"Kalau mau bantu Pak Ahok, gelar perkara. Harus gelar perkara, karena beliau (Ahok) telah mendaftar ke KPUD," imbuh Ahok.
Sumarno mengatakan menerima masukan dari Ratna dan kawan-kawan.
"Kami belum bisa memberikan kesimpulan karena belum dilakukan pemeriksaan berkas. Kami berpatokan kepada Undang-undang. Nanti 24 Oktober akan diumumkan pasangan calon yang memenuhi persyaratan sesuai undang-undang," kata Sumarno.
Masa aliansi terdiri dari Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia, Front Pembela Islam, Gerakan Masyarakat Jakarta, Ratna Sarumpaet Crisis Center, Barisan Muda PAN, perwakilan warga korban penggusuran, dan Aliansi Masyarakat Selamatkan Jakarta.
Mereka juga berorasi di depan KPUD.
"Hindari pemimpin yang orogansi. Bahwa pemimpin yang menindas rakyat jangan diterima. Pemimpin yang terjerat korupsi, jangan diterima," kata orator.
Aksi tersebut mendapat pengamanan ketat dari kepolisian
Berita Terkait
-
Ojol Tewas, Ahok Sebut DPR Takut: Kenapa Tidak Berani Terima Orang Demo?
-
Ahok Ikut Komentar Soal Kenaikan Gaji Anggota DPR: Mau Rp1 Miliar Sebulan Oke
-
Ahok Tak Masalah kalau Gaji Anggota DPR Rp1 Miliar Sebulan, Tapi Tantang Transparansi Anggaran
-
Dedi Mulyadi Akui Marketnya Makin Luas Gara-Gara Sering Ngonten, Mau Nyapres?
-
CEK FAKTA: Ahok Sebut Jokowi Terseret Korupsi Pertamina Rp 193,7
Terpopuler
- Panglima TNI Kunjungi PPAD, Pererat Silaturahmi dan Apresiasi Peran Purnawirawan
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Profil Komjen Suyudi Ario Seto, Calon Pengganti Kapolri Listyo Sigit Prabowo?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
Pilihan
-
Desy Yanthi Utami: Anggota DPRD Bolos 6 Bulan, Gaji dan Tunjangan Puluhan Juta
-
Kabar Gembira! Pemerintah Bebaskan Pajak Gaji di Bawah Rp10 Juta
-
Pengumuman Seleksi PMO Koperasi Merah Putih Diundur, Cek Jadwal Wawancara Terbaru
-
4 Rekomendasi HP Tecno Rp 2 Jutaan, Baterai Awet Pilihan Terbaik September 2025
-
Turun Tipis, Harga Emas Antam Hari Ini Dipatok Rp 2.093.000 per Gram
Terkini
-
Skandal 600 Ribu Rekening: Penerima Bansos Ketahuan Main Judi Online, Kemensos Ancam Cabut Bantuan
-
Misteri Foto Detik-Detik Eksekusi Letkol Untung, Bagaimana Bisa Dimiliki AFP?
-
Kebijakan Baru Impor BBM Ancam Iklim Investasi, Target Ekonomi Prabowo Bisa Ambyar
-
Apresiasi Mendagri untuk Komisi II atas Dukungan terhadap Program Kinerja Kemendagri 2026
-
Penjelasan Lengkap Menkominfo Soal Video Presiden di Bioskop: Transparansi atau Propaganda?
-
Nasib 16 Calon Hakim Agung Ditentukan Besok, Komisi III DPR Gelar Rapat Pleno
-
Bukan karena Isu Ijazah Palsu, KPU Beberkan Alasan Data Capres Dirahasiakan
-
Masih Sebatas Usulan, Menteri HAM Ternyata Belum Sampaikan ke DPR soal Lapangan Demo
-
Integrasi Data dengan Dukcapil Percepat Proses Layanan BRI
-
Giliran Gen Z Timor Leste Demo! Dipicu Pembelian Toyota Prado untuk Anggota DPR