Suara.com - Perempuan Suku Yazidi korban selamat (penyintas) kasus pemerkosaan dan nikah paksa anggota pegaris keras ISIL di Irak akan diterima kembali dan tak dicap buruk oleh masyarakat, kata pemimpin kelompok minoritas itu, Rabu.
Pernyataan itu merupakan sikap untuk membantu penghapusan stigma buruk korban perkosaan.
Pangeran Tahseen Saeed Ali, saat berbicara di London, mendesak masyarakat internasional untuk menyelamatkan para perempuan dan anak-anak Yazidi korban budak ISIL.
"Komunitas Yazidi akan menyediakan seluruh bantuan psikis dan kesehatan para gadis sampai mereka pulih dari trauma dan penderitaan tersebut," katanya melalui penerjemah.
"Tiap perempuan yang kembali akan dihormati, walaupun mereka menikah (dengan anggota ISIL), semuanya akan tetap diterima," ujarnya dalam acara yang diselenggarakan Yayasan AMAR, lembaga donor Inggris penyedia layanan pendidikan dan kesehatan Timur Tengah.
Kelompok ISIL telah membunuh, memerkosa, dan memperbudak ribuan orang Yazidi sejak 2014. Kelompok garis keras itu menuduh mereka sebagai "penyembah setan" dan memaksa lebih dari 400 ribu warga etnis minoritas tersebut mengungsi.
Merujuk pada data Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB), pegaris keras Sunni telah memperbudak lebih dari tujuh ribu perempuan dewasa dan anak perempuan, sebagian besar beretnis Yazidi pada 2014.
Keyakinan Suku Yazidi mencampurkan sejumlah elemen dari Kristiani, Zoroastrianisme, dan Islam. Sebanyak 3.500 perempuan dari suku itu masih dijadikan budak seks.
PBB bersama Parlemen dan Dewan Negara Eropa menilai aksi itu sebagai genosida.
Politisi Inggris Emma Nicholson, pendiri dan ketua Yayasan AMAR, mengatakan pernyataan pangeran itu cukup "unik" dan diharapkan mampu memulihkan trauma banyak penyintas beretnis Yazidi. Para perempuan diharapkan dapat diterima kembali oleh masyarakat.
"Stigma korban perkosaan cukup berat. Keluarga di banyak negara tak akan menerima mereka kembali," ujarnya ke masyarakat London.
"Pangeran itu menyampaikan pernyataan unik: segala hal yang terjadi pada anda di bawah ISIL dianggap tidak ada. Artinya, bayi yang lahir walau turunan ISIL dapat diterima masyarakat, dan hal itu dapat membuka pintu bagi tiap orang untuk memiliki kehidupan normal".
Komentar Pangeran Tahseen terlontar beberapa hari setelah pegiat asal Yazidi, Nadia Murad Basee Taha, ditunjuk sebagai duta korban perdagangan manusia.
Taha mengaku ia diculik anggota ISIL dari desanya di Irak pada Agustus 2014, dibawa ke markas kelompok militan itu di Mosul.
Perempuan tersebut, bersama ribuan wanita Yazidi lainnya, dipertukarkan sebagai hadiah.
Ia disiksa dan diperkosa berulang kali sebelum akhirnya melarikan diri tiga bulan kemudian.
Tergerak oleh kampanye Taha, pengacara hak asasi manusia (HAM) internasional Amal Clooney mengatakan ia akan mewakili perempuan Yazidi korban budak seks, perkosaan, dan genosida.
Pengacara di Jalan Doughty, London, itu ingin menuntut ISIL melalui Pengadilan Kejahatan Internasional atas kejahatan-kejahatan yang menimpa masyarakat Yazidi. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- STY Siap Kembali, PSSI: Tak Mudah Cari Pelatih yang Cocok untuk Timnas Indonesia
Pilihan
-
Jokowi Klaim Proyek Whoosh Investasi Sosial, Tapi Dinikmati Kelas Atas
-
Barcelona Bakal Kirim Orang Pantau Laga Timnas Indonesia di Piala Dunia U-172025
-
Menkeu Purbaya Pamer Topi '8%' Sambil Lempar Bola Panas: Target Presiden, Bukan Saya!
-
Hore! Purbaya Resmi Bebaskan Pajak Bagi Pekerja Sektor Ini
-
Heboh di Palembang! Fenomena Fotografer Jalanan Viral Usai Cerita Istri Difoto Tanpa Izin
Terkini
-
Soal Usulan Anggota DPR RI Non-Aktif Dipecat, Koordinator MPP Buka Suara
-
BNI Perkuat Inklusi Keuangan dan Transaksi Digital Lewat FinExpo 2025
-
Prabowo Ungkap Kartel Narkoba Kini Pakai Kapal Selam, Minta Polisi Jadi 'Mata dan Telinga Rakyat'
-
Warga Karangasem Demak Senyum Bahagia Menyambut Terang Baru di HLN ke-80
-
Tangan Diikat saat Dilimpahkan ke Kejaksaan, Delpedro: Semakin Ditekan, Semakin Melawan!
-
Prabowo: Saya Nonton Podcast Tiap Malam, Masa Saya Dibilang Otoriter?
-
Koalisi Sipil Tolak Soeharto Dapat Gelar Pahlawan, Sebut Pemerintah Abaikan Korban Pelanggaran HAM
-
Kontroversi Utang Whoosh: Projo Dorong Lanjut ke Surabaya, Ungkit Ekonomi Jawa 3 Kali Lipat
-
Prabowo Dukung Penuh Polri Tanam Jagung: Langkah Berani Lawan Krisis atau Salah Fokus?
-
Skandal Suap Vonis Lepas CPO: Panitera Dituntut 12 Tahun, Ungkap Peran Penghubung Rp60 Miliar!