Suara.com - Kepolisian India, pada Senin (3/10/2016) mengumumkan telah menahan seekor merpati setelah sebuah pesan berisi ancaman pembunuhan terhadap Perdana Menteri Narendra Modi ditemukan pada tubuh buruh tersebut.
Polisi perbatasan India (BSF) menemukan burung malang itu di Pathankot, kawasan utara negara bagian Punjab. Sebuah pangkalan angkatan udara India di kawasan itu pernah diserang kelompok teroris Pakistan pada Januari lalu.
"Kami menangkapnya kemarin sore," kata Inspektur Polisi Rakesh Kumar dari Pathankot kepada AFP.
"BSF menemukannya membawa sebuah catatan dalam bahasa Urdu. Di dalamnya tertulis, 'Modi, kami bukan masyarakat yang sama dengan orang-orang di 1971. Kini semua anak-anak siap untuk melawan India'," imbuh Kumar.
India dan Pakistan terakhir kali berperang pada 1971.
Menurut Kumar, pesan itu tampaknya ditulis oleh kelompok teroris Lashkar-e-Taiba yang bermarkas di Pakistan sehingga "kami akan menyelidiki masalah ini secara serius."
Ini bukan pertama kalinya seekor burung terlibat dalam perseteruan dua negara nuklir itu. Pada 2015 lalu polisi India juga menangkap seekor merpati, menahannya, dan memindai tubuhnya dengan sinar X. Mereka menduga burung itu digunakan sebagai mata-mata dan membawa alat atau chip di dalam tubuhnya.
Sementara di 2013 keamanan India menemukan bangkai seekor burung elang yang pada kakinya dipasang kamera dan di 2010 lagi-lagi India menahan seekor merpati karena diduga sebagia mata-mata.
Hubungan India dan Pakistan memang sedang panas beberpa pekan terakhir. India pada pekan lalu melancarkan serangan militer melewati perbatasan dengan Pakistan. Setidaknya dua tewas dalam serangan itu.
Serangan India itu dinilai sebagai balasan atas serangan sekelompok teroris asal Pakistan pada dua pekan lalu. India menuding para teroris itu didukung oleh militer Pakistan.
Tag
Berita Terkait
-
India Bebaskan Pajak Bahan Pokok dan Kurangi Gunakan Produk Asing
-
Pecahkan Rekor Dunia, Rumah Miliader Ini Punya Ruangan Salju Dibangun Rp33 Triliun
-
Geger di India, Wabah Amoeba Pemakan Otak Renggut Nyawa Bayi hingga Lansia
-
Review Film Baaghi 4: Thriller Psikologis yang Jadi Komedi Tanpa Sengaja!
-
Duh Xiaomi Stop Investasi di Negara Ini!
Terpopuler
- Terpopuler: Geger Data Australia Soal Pendidikan Gibran hingga Lowongan Kerja Freeport
- 5 Fakta SUV Baru Mitsubishi: Xforce Versi Futuristik, Tenaga di Atas Pajero Sport
- Bawa Bukti, Roy Suryo Sambangi Kemendikdasmen: Ijazah Gibran Tak Sah, Jabatan Wapres Bisa Gugur
- Mahasiswi IPB Jadi Korban Pengeroyokan Brutal Sekuriti PT TPL, Jaket Almamater Hangus Dibakar
- Diundang Dolce & Gabbana, Penampilan Anggun Mayang Banjir Pujian: Netizen Bandingkan dengan Fuji
Pilihan
-
Danantara Buka Kartu, Calon Direktur Keuangan Garuda dari Singapore Airlines?
-
Jor-joran Bangun Jalan Tol, Buat Operator Buntung: Pendapatan Seret, Pemeliharaan Terancam
-
Kerugian Garuda Indonesia Terbang Tinggi, Bengkak Rp2,42 Triliun
-
Petaka Arsenal! Noni Madueke Absen Dua Bulan Akibat Cedera Lutut
-
Ngamuk dan Aniaya Pemotor, Ini Rekam Jejak Bek PSM Makassar Victor Luiz
Terkini
-
Buntut Anggaran Tangsel Dikuliti Leony, Harga Jam Tangan Wali Kota Benyamin Davnie jadi Sorotan
-
'Geruduk' Istana di Hari Tani, Petani Sodorkan 6 Tuntutan Keras untuk Prabowo: Cabut UU Cipta Kerja!
-
Nahas! Tukang Kerupuk di Tangerang Ditikam Gegara Dituduh Rebut Lapak, Begini Nasibnya!
-
Dr. Tan Shot Yen Kritik MBG Isi Burger: Beri Anak Kapurung dan Ikan Kuah Asam
-
Dapur MBG Bogor Sajikan Ribuan Porsi Sehat, Jamin Kecukupan Gizi dan Bantu Perekonomian Keluarga
-
Mirisnya Pensiunan Askes: Uang Hari Tua Tertahan di BPJS, Terpaksa 'Ngemis' ke DPR Demi Sesuap Nasi
-
Seluruh Tubuh Melepuh, Buruh Lumpia Korban Ledakan Gas di Bogor Minta Tolong Dedi Mulyadi, Kenapa?
-
Bela Ijazah Gibran, Kreator Konten Ini Akui Bukan Ternak Mulyono dan Bahagia di Singapura
-
Pendemo Hari Tani Nasional di Jakarta Rela Setengah Badan Dicor: Badan Hancur, Suaramu Tak Didengar!
-
Viral SPBU Dijaga Ketat Polisi: Kendaraan Mati Pajak Dilarang Isi BBM!