Suara.com - Marwah Daud Ibrahim yang merupakan ketua Yayasan Padepokan Dimas Kanjeng, mengungkap kisah perkenalan dan ketertarikan menjadi pengikut Taat Pribadi. Taat Pribadi merupakan pendiri padepokan.
"Bahwa (kalian) belum mengetahui lebih banyak. Saya belajar satu tahun untuk melihat. Itu semua pertanyaan saya. Apakah ini kafir, membahayakan akhirat saya. Setelah saya pelajari, paling tidak sampai saat ini. Walaupun lebih banyak lagi saya katakan 100 orang seperti Akbar Faisal mengajak, saya katakan izinkan saya melanjutkan perjalanan mencari kebenaran," kata mantan pengurus Majelis Ulama Indonesia itu saat ditemui di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Selasa (5/10/2016) malam.
Mantan Sekretaris Umum Ikatan Cendekiawan Muslim itu kemudian menjelaskan kenapa dia tertarik bergabung ke padepokan.
"Menariknya, menurut saya adalah bahwa di sana kita semua paling tidak ada sesuatu. Tapi kan nggak bisa disebut, beliau kan juga mengatakan dia dianugerahi ilmu," kata mantan Asisten Peneliti Bank Dunia bergelar doktor lulusan The American University Washington DC, Amerika Serikat.
Marwah Daud berharap masyarakat jangan langsung menyimpulkan kelebihan yang dimiliki oleh Taat Pribadi berasal dari kekuatan setan dan jin.
"Jangan langsung mengatakan ini kerja jin. Mari kita lihat prosesnya, bisa jadi bukan hitam, tapi putih. Saya sampai saya yakin ini sifatnya mulia,suci. Tapi kan saya nggak bisa klaim waktu saya ingin kita berlaku adil," katanya.
Marwah Daud mengenal Taat Pribadi sejak tahun 2011.
"Semakin ke sini, saya makin yakin apa yang saya lihat. Awal kenal Kanjeng, saya kenal lewat sahabat saya, kemudian ini sahabat saya, Suparman, bilang jangan percaya dulu apa yang saya katakan," kata Marwah Daud.
"Tapi beliau katakan, ada orang yang punya kemampuan luar biasa. Saya ke sana. Kedua, saya lihat ini kok rendah hati. Kata beliau, ilmu yang dititipkan kepadanya dari izin Allah dan beliau selalu mengatakan sembah hanya Allah, uang itu hanya, nanti kalau uang sudah dipakai itu kayak sampah. Justru kita harus lihat uang itu untuk kesejahteraan masyarakat, apa saja yang bisa dibuat dengan dana-dana seperti itu, seperti santunan yatim piatu, perbaikan kesehatan pendidikan," Marwah Daud menambahkan.
Ketika ditanya mengenal Taat Pribadi apakah sejak sebelum mendapat gelar Kanjeng atau setelah menjadi Kanjeng?
"Sesudah Kanjeng. Kanjeng itu juga pemberian yang beliau katakan dari guru saya. Kalau tadi kan sudah di-judge semua dari kalangan agama itu jin," katanya.
"Saya meyakini, paling tidak untuk saat ini saya melihat, saya menyaksikan boleh jadi proses yang dia sebut guru dan mahaguru itu para kekasih Allah seperti beliau para ustadz yakini itu setan jin. Saya percaya itu kekasih Allah dari wali Allah," Marwah menambahkan.
Saat ini, Taat Kanjeng dijadikan tersangka oleh Polda Jawa Timur dalam kasus dugaan terlibat pembunuhan terhadap dua pengikut dan kasus penggandaan uang.
BERITA MENARIK LAINNYA:
Jaksa Cecar Misteri Hilangnya Celana Robek, Ini Jawaban Jessica
Biadab, Bayi 1 Tahun Dimutilasi Ibu Kandungnya Sendiri
Ini Pengakuan Pengikut Dimas Kanjeng yang Sulit Dinalar
Tak Direstui Keluarga, Ini Alasan Asty Ananta Tetap Nikah di Bali
Inilah Pekerjaan Mario Teguh Sebelum Menjadi Motivator Terkenal
Berita Terkait
-
Setelah di Penjara, Dimas Kanjeng Kembali Berjaya? Fakta di Balik Padepokannya yang Kembali Ramai
-
8 Kasus Dukun Palsu Pengganda Uang yang Pernah Bikin Gempar Seluruh Indonesia
-
4 Kasus Dukun Pengganda Uang yang Menggemparkan, Terbaru Kasus Mbah Slamet
-
Selain Dukun Mbah Slamet, Ini 3 Kasus Penggandaan Uang yang Telan Korban Jiwa
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- Siapa Shio yang Paling Hoki di 5 November 2025? Ini Daftar 6 yang Beruntung
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
Bos Pajak Cium Manipulasi Ekspor Sawit Senilai Rp45,9 Triliun
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
-
4 Rekomendasi Tablet RAM 8 GB Paling Murah, Multitasking Lancar Bisa Gantikan Laptop
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
Terkini
-
Ketua BAM DPR Aher Janji UU Ketenagakerjaan Baru akan Lebih Baik Usai Temui Buruh KASBI
-
Lewat Kolaborasi dengan Iko Uwais di Film TIMUR, BNI Dukung Industri Film Nasional
-
Internet di Indonesia Masih Belum Merata, Kolaborasi Infrastuktur adalah Jalan Pintasnya
-
Aksi Buruh KASBI di DPR Bubar Usai Ditemui Aher, Janji Revisi UU Ketenagakerjaan
-
Komoditas Nikel Indonesia Menguat, Hilirisasi Jadi Kunci
-
Bahlil Sarankan Mantan Presiden Dapat Anugerah Gelar Pahlawan Nasional, Termasuk Soeharto
-
Ajukan PK, Adam Damiri Akan Hadirkan Enam Ahli di Sidang Asabri
-
Komisi VII DPR Sentil Industri Film Nasional: 60 Persen Dikuasai Kelompok Tertentu, Dugaan Monopoli?
-
Warga Baduy Korban Begal Ditolak RS? Ini Klarifikasi Gubernur Pramono Anung
-
Empat Gubernur Riau Terjerat Korupsi, KPK: Kami Sudah Lakukan Pencegahan Intensif