Suara.com - Sejumlah peserta olahraga dan permainan tradisional dari negara-negara Eropa dalam Th 6th TAFISA World Sport for All Games 2016 yang berlangsung di Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta, menilai tenda-tenda pameran mereka sepi kunjungan masyarakat.
"Kami ingin menampilkan permainan dari negara kami di sini sebagaimana kami telah tampil di Busan, Korea Selatan. Tapi, kami baru mengenalkan kepada tiga orang panitia karena di sini sepi pengunjung," ujar Presiden Federasi OINA Rumania Nicolae Dobre kepada Antara di Jakarta, Jumat (7/10/2016).
OINA merupakan olahraga tradisional asal negara Eropa Timur yang mirip permainan kasti atau sofbol.
Sebanyak tujuh dari 12 orang Rumania menggelar permainan pukul bola dengan dengan tongkat itu. Mereka mengajak sejumlah panitia TAFISA Games asal Indonesia serta dua orang peserta dari Portugal.
Meskipun sepi pengujung, Dobre mengaku senang karena lokasi penyelenggaraan TAFISA berada di Jakarta yang masih punya banyak pohon.
"Bagi saya, Indonesia itu menakjubkan dengan banyak budaya. Saya tadi sempat mencoba enggrang meskipun tidak semahir anak-anak di sini," ujarnya.
Peserta olahraga tradisional lain dari Belgia, Guido Van Alsenoy mengaku belum mengetahui jadwal tampil dalam arena pertunjukan olahraga tradisional TAFISA ke-6 itu.
"Kami berusaha mengenalkan permainan tradisional kami ini yang juga adalah olahraga dan olahraga bukan hanya cabang-cabang olimpiade," ujar Van Alsenoy yang juga Presiden Asosiasi Olahraga Tradisional Flandria Belgia.
Van Alsenoy mengikuti TAFISA bersama lima rekannya asal negara bagian Flandria Belgia. Mereka mengenalkan olahraga tradisional memanah vertikal atau memanah burung kakaktua.
Peserta olahraga tradisional asal Portugal Teresa Bento mengatakan orang-orang yang mencoba permainan tradisionalnya adalah sesama peserta seperti peserta dari Australia, Belgia, Rumania, Spanyol, dan Hungaria selain sejumlah panitia TAFISA Indonesia.
"Kami punya misi khusus karena Portugal akan menjadi tuan rumah TAFISA Games ke-7 pada 2020," kata Teresa.
Meskipun sejumlah negara menyampaikan pengunjung yang sepi, peserta asal Jerman, Peter Pfeuffe, mengaku tertarik untuk melihat budaya dan olahraga tradisional dari negara-negara lain.
Para peserta dari negara bagian Bavaria Jerman menampilkan olahraga tradisional yang merupakan modifikasi cabang senam dengan menggunakan roda besi bernama Rhoenrad. Mereka juga menampilkan kesenian tradisional berupa tarian cambuk bernama Goasslschnalzen.
Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi mengakui pengunjung yang sepi juga menjadi kekhawatirannya sejak persiapan TAFISA Games digelar di Ancol.
"Ancol adalah tempat rekreasi. Semua orang masuk ke sini sudah punya tujuan lokasi wisata. Promosi perlu ditambahkan dengan pemberian brosur di setiap gerbang masuk Ancol. Tapi, itu tidak dilakukan. Ini akan menjadi koreksi kami semua," ujar Menpora.
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
-
PT Tusam Hutani Lestari Punya Siapa? Menguasai Lahan Hutan Aceh Sejak Era Soeharto
-
Harga Minyak Melonjak: AS Sita Kapal Tanker di Lepas Pantai Venezuela
Terkini
-
Imbas Insiden Mobil Terabas Pagar, Siswa SDN Kalibaru 01 Belajar Daring
-
RSUD Aceh Tamiang Kembali Buka, Warga Keluhkan Penyakit Kulit dan Gangguan Pernapasan Pascabanjir
-
BGN Tegaskan Mitra MBG Jangan Ambil Untung Berlebihan: Semangka Jangan Setipis Tisu!
-
Plus Minus Kapolri Ditunjuk Presiden Tanpa Restu DPR, Solusi Anti Utang Budi atau Sama Saja?
-
Polisi Buka Peluang Tersangka Baru dalam Tragedi Kebakaran Ruko Terra Drone
-
Puslabfor 'Bongkar' Ulang TKP Kebakaran, Buru Bukti Jerat Bos Terra Drone
-
Korban Tewas Bencana di Agam Tembus 192 Orang, 72 Masih Hilang
-
Lonjakan Pemilih Muda dan Deepfake Jadi Tantangan Pemilu 2029: Siapkah Indonesia Menghadapinya?
-
MKMK Tegaskan Arsul Sani Tak Terbukti Palsukan Ijazah Doktoral
-
Polisi Kembali Lakukan Olah TKP Terra Drone, Apa yang Dicari Puslabfor?