Suara.com - Kepala Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri, Komjen Pol Ari Dono Sukmanto, mengajak semua jajarannya untuk mengubah mental dan pola kehidupan jadi lebih sederhana. Sehingga dengan begitu, keinginan untuk mencari penghasilan dengan pungutan liar (pungli) dalam melayani masyarakat tidak terjadi lagi.
"Kita harus mengubah mindset, hati kita. Bahwa saat ini kita sudah harus berubah dan menyesuaikan dengan aturan zaman sekarang. Yang pertama, pola hidup sederhana. Jangan kita tampil berlebihan, khususnya pada saat ke kantor maupun di rumah. Sebab kita menjadi sorotan publik hari ini," kata Ari kepada wartawan di Jakarta, Kamis (13/10/2016).
Ari menuturkan, setelah operasi tangkap tangan (OTT) pejabat di Kemenhub yang melakukan praktik pungli dan suap beberapa waktu lalu, kini kepolisian pun menjadi sorotan. Pasalnya, pandangan negatif terhadap kepolisian oleh masyarakat masih kental.
"Apalagi dengan kegiatan operasi tangkap tangan kemarin (pejabat Kemenhub), semua mengarah kepada polisi yang selalu pungli tetapi menangkap orang," ujar dia.
Ari merasa, apa pun kinerja polisi dalam pelayanan maupun keamanan, masih banyak masyarakat yang memandang negatif. Maka dari itu, dia menegaskan kepada semua jajaran kepolisian khususnya reserse di lapangan, agar jangan ada lagi yang melakukan pungli.
"Selaku Kabareskrim, saya berharap, saya perintahkan kepada rekan-rekan sekalian (polisi), pertama jangan menekan. Jangan memeras untuk kepentingan apa pun. Jangan ada alasan untuk kepentingan dinas, tidak ada DIPA (anggaran), lalu kita menekan orang. Karena sebentar lagi akan diterbitkan Perpres (Pemberantasan Pungli)," tutur dia.
Ari menyampaikan, Polri akan menjadi leading sector dalam operasi pemberantasan pungli yang diperintahkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Oleh sebab itu, dia tidak ingin ada jajaran reserse yang tertangkap karena memeras atau melakukan pungli.
"Saya katakan, tidak ada ampun jika terbukti melakukan pidana (pungli)," kata dia.
"Jadi ingatkan, uang bukan segala-galanya dalam kehidupan ini. Kebahagiaan bukan ada di uang, tapi ada di hati. Ketika kita bisa bersyukur, itulah bahagia," tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka