Pelayanan perizinan satu atap di Kementerian Perhubungan tetap berjalan, Jakarta, Rabu (12/10/2016). [Suara.com/UmmiHadyah Saleh]
Baca 10 detik
Usai dilakukan operasi tangkap tangan oleh tim satuan tugas khusus gabungan Mabes Polri dan Polda Metro Jaya, terhadap enam orang saat melakukan transaksi pungutan liar (pungli) di kantor Kementerian Perhubungan terkait perizinan administrasi perkapalan dan dokumen pelaut, Selasa siang (12/10/2016), pelayanan perizinan satu atap di Kementerian Perhubungan tetap berjalan.
Staf Khusus Menteri Perhubungan Bidang Komunikasi Publik dan Hubungan Internasional Dewa Made Sastrawan mengatakan, adapun penutupan loket usai dilakukan OTT, hanya sementara, karena adanya perubahan pegawai di loket tersebut.
"Jadi sifatnya tidak ada pelayanan yang berhenti, bahwa ada proses penggantian orang itu sifatnya temporary, mudah-mudahan dengan cepat diatasi," ujar Dewa di Kantor Kementerian Perhubungan, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Rabu (12/10/2016).
Tak hanya itu, Dewa menegaskan, sesuai arahan Menteri Perhubungan Budi Karya, selama ini pihaknya telah melakukan pengawasan ketat untuk mencegah terjadinya pungli di Kementerian Perhubungan
"Kedepan saya kira sama, seperti tadi pengawasan seperti begini, karena ketatnya itu adalah apa dan bagaimana, kan standarnya sudah ada. Tapi kan pelanggaran sudah dilakukan, makanya dipantau terus, itu udah paling ketat, udah maksimal,"tandasnya.
Menurut pengamatan Suara.com, lokasi OTT yakni loket perizinan administrasi perkapalan dan dokumen pelaut yang berada di lantai enam masih ditandai garis polisi dan dijaga lima aparat kepolisan yang bersenjata lengkap.
Beberapa loket tampak sepi, namun, hanya terlihat satu loket yang masih melayani masyarakat.
Diketahui, Tim satuan tugas khusus gabungan Mabes Polri dan Polda Metro Jaya melakukan operasi tangkap tangan terhadap enam orang saat melakukan transaksi pungutan liar di kantor Kementerian Perhubungan terkait perizinan administrasi perkapalan dan dokumen pelaut.
Enam orang tersebut saat ini sudah digelandang ke Polda Metro Jaya untuk dilakukan pemeriksaan lanjutan. Satu orang di antaranya terlihat masih mengenakan pakaian dinas kementerian, namanya Abdul Rasyid.
Dari hasil tangkap tangan dan penggeledahan di kemenhub, pihak kepolisian juga menyita uang sebanyak Rp61 juta dan Rp1,2 miliar dalam tabungan rekening.
Komentar
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Nama Pegawai BRI Selalu Dalam Doa, Meski Wajahnya Telah Lupa
-
Pemerintah Siapkan 'Karpet Merah' untuk Pulangkan Dolar WNI yang Parkir di Luar Negeri
-
Kartu Debit Jago Syariah Kian Populer di Luar Negeri, Transaksi Terus Tumbuh
-
BRI Dukung JJC Rumah Jahit, UMKM Perempuan dengan Omzet Miliaran Rupiah
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Bahlil 'Sentil' Pertamina: Pelayanan dan Kualitas BBM Harus Di-upgrade, Jangan Kalah dari Swasta!
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Program AND untuk 71 SLB, Bantuan Telkom Dalam Memperkuat Akses Digitalisasi Pendidikan
-
Dari Anak Tukang Becak, KUR BRI Bantu Slamet Bangun Usaha Gilingan hingga Bisa Beli Tanah dan Mobil
-
OJK Turun Tangan: Klaim Asuransi Kesehatan Dipangkas Jadi 5 Persen, Ini Aturannya