Ilustrasi politik uang. [Shutterstock]
Peneliti Pusat Kajian Politik (Puskapol) Universitas Indonesia, Sri Budi Eko Wardani mengatakan bahwa politik uang dalam pemilihan kepala daerah saat ini sudah tidak efektif untuk meraup suara pemilih. Bahkan di kalangan masyarakat kelas bawah pun sudah mulai rasional, mereka tidak mudah dipengaruhi untuk memilih seorang kandidat tertentu dalam Pilkada meski disuap dengan uang.
"Sejauh ini politik uang kurang efektif, bahkan masyarakat kelas bawah sekalipun sekarang mereka tak mudah terpengaruh. Misalnya dia terima uangnya, tapi mereka nggak akan milih saat pencoblosan, mereka sudah punya calon sendiri," kata Sri dalam perbincangan dengan Suara.com, Senin (17/10/2016).
Saat ini masyarakat lebih melihat program kerja dan rekam jejak seorang kandidat dalam Pilkada. Khususnya DKI Jakarta, warga Ibu Kota lebih melihat kontribusi dan kerja-kerja nyata seorang figur dalam memimpin.
"Politik uang itu semakin lama makin turun. Artinya politik uang itu menurun efektifitasnya ketika dibenturkan pada kinerja dan program-program kerja seorang figur," ujar dia.
Terkait Pilkada DKI Jakarta 2017, figur petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) - Djarot Syaiful Hidayat dinilai masih banyak disukai oleh warga. Program kerja Ahok selama menjabat dianggap lebih dirasa oleh warga Ibu Kota.
"Artinya yang namanya kebijakan pembangunan pasti ada kelompok yang terpuaskan, dan ada yang terpinggirkan. Jadi kita lihat saja nanti," tutur dia.
Komentar
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Kompetisi Menulis dari AXIS Belum Usai, Gemakan #SuaraParaJuara dan Dapatkan Hadiah
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
Pilihan
-
Evakuasi Ponpes Al-Khoziny: Nihil Tanda Kehidupan, Alat Berat Dikerahkan Diirigi Tangis
-
Statistik Brutal Dean James: Bek Timnas Indonesia Jadi Pahlawan Go Ahead Eagles di Liga Europa
-
Harga Emas Antam Stagnan, Hari Ini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
-
Poin-poin Utama UU BUMN: Resmi Disahkan DPR RI, Selamat Tinggal Kementerian BUMN
-
LPS soal Indeks Situasi Saat Ini: Orang Miskin RI Mengelus Dada
Terkini
-
Dari Spanduk Penolakan hingga Meja Mediasi: Warga Palmerah dan DLH Mencari Titik Temu Soal Sampah
-
Polisi Tangkap Pemuda 22 Tahun di Pelosok Minahasa, Benar Hacker Bjorka atau Sekadar Penipu Ulung?
-
Tragedi Pagi Buta di Pejaten: Terapis Muda Ditemukan Tewas, Polisi Selidiki Dugaan Lompat dari Ruko
-
BBM Langka, Kementerian ESDM Kaji Mekanisme Baru Pengadaan Bahan Bakar ke SPBU Swasta!
-
Terancam 12 Tahun Bui, Sepak Terjang WFT Pemuda Minahasa Ngaku-ngaku Bjorka!
-
Aksi Serangan Udara hingga Pembebasan Sandera Warnai Gladi Bersih HUT ke-80 TNI
-
Niat Sedekah Rp2 Ribu, Harta Rp58 Juta Malah Amblas Digasak Komplotan Hipnotis Berkedok Religius
-
Perintah Pusat Pangkas Dana Transfer, Pramono Pastikan Program Masyarakat Ini Aman
-
Usai Disahkan Kemenkum, Mardiono Yakin Tak Ada Gugatan dan Ajak Kubu Agus Suparmanto Bersatu
-
KPK Soal Korupsi Hibah Jatim: Nama Khofifah, La Nyalla, dan Eks Mendes Terseret, Ini Peran Mereka