Suara.com - Puluhan ribu warga Irak di kota Mosul dikabarkan dijadikan perisai hidup oleh kelompok ekstremis ISIS. Hal ini dilakukan menyusul serangan besar-besar yang dilakukan pasukan Irak dan Kurdi.
Kota Mosul yang berada di sekitar 400 km sebelah utara ibu kota Irak, Baghdad, diketahui menjadi benteng terakhir ISIS di negeri yang kaya akan minyak tersebut.
Dari kabar yang beredar, lebih dari 100 keluarga yang tinggal di sebelah selatan dan timur kota Mosul, telah digiring memasuki tengah kota.
ISIS mencegah warga melarikan diri dari Mosul guna dijadikan sebagai bumper untuk menangkal serangan gabungan terhadap ribuan milisi ekstremis yang ada di daerah tersebut.
"Ini cukup jelas, Daesh (nama lain ISIS) telah mulai menggunakan warga sipil sebagai perisai hidup dengan menempatkan sejumlah keluarga di dalam bangunan untuk kemungkinan dijadikan sasaran serangan udara," kata Abu Mahir, warga yang tinggal di dekat universitas kota Mosul.
Tercatat, sekitar 1,5 juta warga tinggal di Mosul dan Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) Irak menyatakan ISIS menggunakan puluhan ribu warga sebagai tameng.
Tidak hanya itu, IOM juga mengatakan ada kemungkinan militan ISIS menggunakan senjata kimia dalam peperangan seperti yang sebelumnya digunakan saat melawan pasukan Kurdi Irak.
"Kami takut dan ada beberapa bukti bahwa ISIS mungkin menggunakan senjata kimia. Anak-anak, orang tua, orang cacat, akan sangat rentan," kata Pemimpin IOM Irak, Thomas Weiss, Selasa (18/10/2016).
"Di tim negara PBB, kami percaya bahwa Mosul memiliki peluang menjadi salah satu skenario terburuk, diperkirakan menjadi gerakan kemanusiaan terbesar dan paling rumit di dunia pada 2017," pungkasnya. (Reuters)
Tag
Berita Terkait
-
Turki Gempur ISIS Online: 26 Orang Ditangkap Terkait Propaganda Teror di Medsos
-
Serangan Udara AS di Somalia Tewaskan Tokoh Kunci ISIS, Siapa?
-
Gempur Persembunyian ISIS di Pegunungan Somalia, AS Klaim Sukses Besar
-
Turki Desak Prancis Pulangkan Warganya yang Terlibat ISIS di Suriah
-
Nasib Tragis Tiga Remaja Inggris yang Menjadi Pengantin ISIS
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
Terkini
-
Modus Keji Predator Seks di Apartemen Kalibata: Imingi Hadiah Ultah, Rekam Aksi dengan Handycam!
-
Geger Keracunan Massal, Program Makan Bergizi Gratis Didesak Setop, Kantin Sekolah Jadi Solusi?
-
Dokter Tifa Tawarkan Obat Autoimun Manjur untuk Jokowi, Syaratnya Cuma Satu: Tobat Nasuha!
-
KPK Panggil Eks Dirut PGN untuk Kasus Korupsi Jual Beli Gas
-
Dituduh Cabul Hingga Diusir Warga, Benarkah Eks Dosen UIN Malang Ini Korban Fitnah Tetangga Sendiri?
-
Sebar ShopeePay: Tebar Saldo Gratis hingga 2,5 Juta, Klik Linknya Sekarang Juga!
-
Viral Perang Tetangga di Malang: Yai Mim Diusir Warga Dituduh Cabul, Ternyata Ini Akar Masalahnya
-
Di DPR, BGN Ungkap Ada 75 Kasus dan 6 Ribuan Siswa Keracunan MBG Sejak Januari-September
-
Orang Tua Murid Cemas Pasca 21 Siswa SDN 01 Gedong Keracunan MBG, Tuntut Tanggung Jawab!
-
Demi Makanan Bergizi Aman, BGN Dorong Sterilisasi dan Penggunaan Air Galon di SPPG