Suara.com - Tim pencari pesawat Malaysia Airlines MH370 akan menurunkan sejumlah kamera ke dasar Samudera Hindia untuk melihat lebih dekat beberapa benda mencurigakan yang terdeteksi alat pemindai mereka. Seperti dilansir News.com.au, benda-benda mencurigakan tersebut adalah benda buatan manusia.
Ada dua kapal yang hingga saat ini masih setia mencari pesawat rute Kuala Lumpur-Beijing yang hilang sejak 8 Maret 2014 silam itu. Keduanya dilengkapi dengan peralatan canggih untuk melacak keberadaan burung besi nahas itu.
Kapal asal Cina, Dong Hai Jiu 101, memiliki sebuah kendaraan selam yang dioperasikan jarak jauh (ROV). ROV ini dilengkapi dengan sejumlah perangkat penginderaan jauh, termasuk sejumlah kamera video.
ROV itu akan diturunkan ke dasar laut, menuju lokasi yang terpindai sonar menjadi tempat ditemukannya "objek-objek buatan manusia". Memang, belum ditemukan tanda-tanda puing pesawat pada objek tersebut. Namun, benda-benda yang menunjukkan karakteristik buatan manusia harus diselidiki juga.
Pemakaian ROV sempat tertunda lantaran cuaca buruk. Namun, kini laut sudah mulai tenang sehingga operasi bisa dilanjutkan.
Sebelumnya, sejumlah objek yang ditemukan peralatan sonar terbukti bukan puing pesawat, melainkan bangkai kapal dan kontainer kapal. Dari seluruh zona yang menjadi prioritas pencarian MH370, kini hanya tersisa 10.000 kilometer persegi.
Para pejabat Badan Keselamatan Transportasi Australia (ATSB) memprediksi seluruh operasi pencarian di area tersebut akan selesai bulan Desember mendatang. Seluruh operasi pencarian sudah menghabiskan dana hingga 180 juta Dolar.
Pesawat Malaysia Airlines MH370 hilang pada 8 Maret 2014 saat melakukan penerbangan dari Kuala Lumpur, Malaysia, menuju Beijing, Cina. Pesawat Boeing 777-200 itu membawa 239 penumpang dan kru. Sebanyak tujuh penumpang merupakan warga negara Indonesia. (News.com.au)
Tag
Berita Terkait
-
Satu Dekade Berlalu, Malaysia Kembali Cari Pesawat MH370 yang Hilang Misterius
-
Broken Ridge Dimana? Diduga Kuat Jadi Lokasi Jatuhnya Pesawat MH370
-
Sinopsis MH370: The Plane That Disappeared, Tayang di Netflix
-
Netflix Ungkap Misteri Besar Hilangnya MH370 dalam Sebuah Dokumenter
-
Temuan Puing MH370 Kuatkan Indikasi Pilot Sengaja Jatuhkan Pesawat
Terpopuler
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Perbandingan Spesifikasi vivo V60 Lite 4G vs vivo V60 Lite 5G, Kenali Apa Bedanya!
-
Dana Transfer Dipangkas, Gubernur Sumbar Minta Pusat Ambil Alih Gaji ASN Daerah Rp373 T!
-
Menkeu Purbaya 'Semprot' Bobby Nasution Cs Usai Protes TKD Dipotong: Perbaiki Dulu Kinerja Belanja!
-
Para Gubernur Tolak Mentah-mentah Rencana Pemotongan TKD Menkeu Purbaya
-
Daftar Harga HP Xiaomi Terbaru Oktober 2025: Flagship Mewah hingga Murah Meriah
Terkini
-
Ajak Anak Muda Bertindak di LMS 2025, BBC Media Action Susun Strategi Jitu Atasi Isu Lingkungan
-
Viral Jejak Digital Ponpes Al Khoziny di Google Earth, Netizen: Bangunan Paling Gak Masuk Logika
-
Sopir Pajero Mabuk Seret Honda Scopy Ratusan Meter di Tangerang, Endingnya Tak Terduga
-
Modus Baru Korupsi Haji Terkuak! KPK Dalami Dugaan Jual Beli Kuota Petugas ke Calon Jemaah
-
Darurat Radiasi Cesium-137 Cikande: Warga Zona Merah Terancam, Pemerintah Siapkan Evakuasi
-
GoTo Dorong Kolaborasi dengan Media Lokal untuk Edukasi Publik dan Pemberdayaan Daerah
-
Teror Bom Guncang 2 Sekolah Internasional di Tangerang, Polisi Buru Pengirim Pesan!
-
Ekosida! Spanduk Protes Warnai Aksi Tolak PSN Papua di Jakarta, Ancam Demo Lebih Besar di Istana
-
Beda Reaksi Warga Sambut Menteri Purbaya Yudhi VS Bahlil Lahadalia di HUT TNI Ke-80
-
Sekolah Elite Mentari Bintaro Diancam Bom, 6 Mobil Gegana Langsung Aktif