Suara.com - Sekretaris Jenderal DPP PAN Eddy Soeparno tidak khawatir seandainya Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly mencabut Surat Keputusan tentang kepengurusan PPP kubu Romahurmuziy. Menurutnya, keputusan tersebut jika tetap diambil tidak akan menggugurkan pasangan Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni sebagai calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta.
"Menurut KPUD kan pendaftaran parpol sudah tercatat saat PPP versi Romi (Romahurmuziy) mendaftarkan. Itulah yang digunakan sebagai pegangan," kata Eddy Soeparno di DPP PAN, Jalan Senopati, Jakarta Selatan, Rabu (19/10/2016).
Pasangan Agus dan Sylviana telah terdaftar di KPUD Jakarta. Ketika pendaftaran calon, mereka diusung PAN, Demokrat, PKB, PPP, dan PAN. Kekhawatiran nama mereka gugur setelah PPP terbelah, kubu Djan Faridz menyatakan mendukung Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat. Kubu Djan Faridz juga mengirimkan surat kepada Kementerian Hukum dan HAM agar menganulir surat keputusan PPP kubu Romahurmuziy dan mengesahkan kepengurusan kubu Djan Faridz.
Eddy mengatakan memang adanya pendapat yang mengatakan kubu pemegang SK Menkumham yang diakui dan berhak melakukan pendaftaran pasangan kandidat gubernur dan wakil gubernur.
"Pendaftaran dilakukan terakhir 23 September, yang mendaftarkan itu PPP yang sudah memegang SK Menkumham yang sah," ujar Eddy.
Lebih jauh, Eddy tidak mau berandai-andai mengenai apakah perpecahan di internal PPP sebagai bagian dari upaya untuk menggagalkan penantang Ahok.
"Saya nggak berpikir sampai ke situ (upaya penjegalan). Dari pemerintah sudah menyelenggarakan proses dengan fair dan para kontestan pemilu ini berharap dilakukan secara transparan dan fair. Saya kira tidak ada kekhawatiran terhadap hal itu," kata Eddy.
Tag
Berita Terkait
-
Dedi Mulyadi Akui Marketnya Makin Luas Gara-Gara Sering Ngonten, Mau Nyapres?
-
Jatuh Bangun Nasib Ridwan Kamil: Gagal di Jakarta, Kini Terseret Isu Korupsi dan Perselingkuhan
-
Tim RIDO Laporkan KPU ke DKPP dan Minta Pemungutan Suara Ulang, Anies: No Comment!
-
Pilkada DKI: El Rumi Pilih Dharma-Kun, Soroti Masalah Kabel Listrik
-
Cak Lontong 'Ronda' Amankan Suara Pramono-Rano di Masa Tenang Pilkada
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO
-
Wacana 'Go Public' PAM Jaya Bikin DPRD DKI Terbelah, Basri Baco: Ini Dinamika, Normal
-
Bukan Cuma Wacana, Ini Target Rinci Pemindahan ASN ke IKN yang Diteken Presiden Prabowo
-
Polandia Jadi Negara Eropa Kedua yang Kerja Sama dengan Indonesia Berantas Kejahatan Lintas Negara