Suara.com - Siang tadi, pasangan Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni, diberangkatkan partai pendukung secara resmi ke Balai Sudirman, Tebet, Jakarta Selatan, untuk mengikuti prosesi penetapan calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum Daerah Jakarta.
Sebelum upacara pelepasan, seluruh anggota tim pemenangan Agus-Sylviana doa bersama di kantor DPP Partai Demokrat, Wisma Proklamasi, Jalan Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat.
"Ini adalah awal dari perjuangan. Oleh karena itu, di tempat ini rumah perjuangan. Ini adalah rumah 4 partai. Kalau saudara lihat gambarnya empat partai bukan hanya Demokrat," kata Ketua DPD Partai Demokrat DKI Jakarta Nachrowi Ramli. Agus didukung oleh koalisi empat partai yaitu Partai Demokrat, PPP, PAN, dan PKB.
Nachrowi mengatakan Wisma Proklamasi merupakan rumah bersejarah bagi Agus dan Sylvi.
"Di sinilah kami menggodok semuanya dan insya Allah di sinilah kami akan mengukir kemenangan nantinya. Insya Allah kerikil kecil, batu yang besar kita terjang, Insya Allah diberikan rahmat oleh Allah," ujar Nachrowi.
Ketua Majelis Ulama Indonesia Jakarta, Munawar Muchtar, membacakan doa. Salah satu doanya menyebutkan masyarakat tidak ikhlas jika Jakarta dipimpin oleh orang yang arogan.
"Kami memohon keberkahan dan pertolonganmu ya Allah. Agar perjalan dan perjuangan kami ini selalu Engkau berikan kemudahan. Bahwa tiada daya dan upaya bagi kami melainkan semuanya kami pasrahkan kepada Engkau ya Allah," tutur Munawar.
"Ya Rab, kami berharap Kota Jakarta dipimpin oleh orang-orang yang santun, oleh orang-orang yang selalu membawa kedamaian, kami tidak ikhlas dan tidak ridho jikalau Jakarta dipimpin oleh orang-orang-orang yang arogan. Yang tidak mengenal kepribadian," Munawar menambahkan.
Kemudian Munawar menutup doanya dengan pantun dengan menyindir Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang juga merupakan salah satu pesaing Agus.
"Kalau ada yang bagus sama yang bersih buat apa cari yang kotor dan jorok. Kalau ada Bang Agus dan Mpok Sylvi, ngapain ngelirik si Ahok," kata Munawar.
Dalam acara itu, kerluarga Agus dan keluarga Sylviana turut mendampingi. Masing-masing partai pendukung Agus-Sylviana mengutus perwakilan.
BERITA MENARIK LAINNYA:
Pengakuan Amir Bikin Gempar Kasus Jessica
Mendadak Temui Jokowi di Istana, Ahok Bilang Cuma Numpang Permisi
Ahok: Saya Mohon Maaf Kalau Ada yang Tersinggung
Tag
Berita Terkait
-
Dedi Mulyadi Akui Marketnya Makin Luas Gara-Gara Sering Ngonten, Mau Nyapres?
-
Jatuh Bangun Nasib Ridwan Kamil: Gagal di Jakarta, Kini Terseret Isu Korupsi dan Perselingkuhan
-
Tim RIDO Laporkan KPU ke DKPP dan Minta Pemungutan Suara Ulang, Anies: No Comment!
-
Pilkada DKI: El Rumi Pilih Dharma-Kun, Soroti Masalah Kabel Listrik
-
Cak Lontong 'Ronda' Amankan Suara Pramono-Rano di Masa Tenang Pilkada
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO