Suara.com - Penyidik Sub Direktorat Reserse Mobil Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya masih menunggu hasil uji balistik Pusat Laboratorium Forensik Mabes Polri guna mendalami barang bukti peluru yang ditemukan di kediaman Gatot Brajamusti terkait kasus kepemilikan senjata api ilegal.
"Kegiatan hari ini ada pemeriksaan laboratorium terhadap barang bukti yang kami temukan, bersama Puslabfor Mabes Polri," kata Kepala Unit IV Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya Komisaris Teuku Arsya Khadafi di Polda Metro Jaya, Selasa (25/10/2016).
Dari pengakuan Gatot, kata Arsya, dua senpi berjenis Glock dan Walther PPK yang telah disita berasal dari mantan Kepala Badan Penyehatan Perbankan Nasional Ary Suta. Maka untuk meyakini pernyataan mantan Ketua Persatuan Artis Film Indonesia itu, polisi melakukan uji balistik.
"Ya itu dari keterangan saudara Gatot, makanya uji ini untuk mencari petunjuk," kata Arysa.
Tak hanya dua senpi, polisi juga menyita ribuan butir peluru kaliber 9 milimeter, 22 milimeter, dan 32 milimeter. Arsya tidak mau berspekulasi soal dugaan keterlibatan Ary Suta dalam kasus ini.
"Itu hasilnya belum ada, kita tidak boleh berandai-andai, harus berasal dari (hasil uji balistik untuk mencocokkan jenis peluru dan senpi)," kata dia.
Hari ini, penyidik batal memeriksa Ary Suta. Dia tidak datang dengan alasan sedang ada kegiatan di luar kota.
Polisi telah menjadwal ulang pemeriksaan Ary Suta.
Meski belum bisa memeriksa Ary Suta, polisi tetap melanjutkan pemeriksaan terhadap Gatot.
BERITA MENARIK LAINNYA:
Begini Kalau Warga Kampung Kumuh Pusat Jakarta Bicara Pilkada
Akhirnya Kemenag Jawab Panjang Lebar Kasus "Al Quran Palsu"
Wartawan Ini Tak Takut Dilaporkan Suami Mirna ke Polisi
Pengacara Jessica Disebut Pengecut dan Bawa Pendukung ke Sidang
Titi Rajo Bintang: Saya Percaya Ahok Tak Punya Hati Jelek
Berita Terkait
-
Mirip P Diddy, Ini Deretan Artis yang Terseret ke Kasus Gatot Brajamusti
-
Profil Gatot Brajamusti: Dijuluki P Diddy Indonesia, Reza Artamevia hingga Anak di Bawah Umur Jadi Korban
-
Kilas Balik Kasus Gatot Brajamusti, Kini Ramai Dimiripkan dengan Skandal P Diddy
-
Gatot Brajamusti Viral Dijuluki P Diddy Versi Lokal, Skandal Ibu Aaliyah Massaid Diungkit
-
Ritual Seks Gatot Brajamusti yang Pernah Diungkap Reza Artamevia, Kini Disamakan dengan Kasus P Diddy
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- 7 Rekomendasi Parfum Terbaik untuk Pelari, Semakin Berkeringat Semakin Wangi
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
- 8 Moisturizer Lokal Terbaik untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Solusi Flek Hitam
- 15 Kode Redeem FC Mobile Aktif 10 Oktober 2025: Segera Dapatkan Golden Goals & Asian Qualifier!
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
Tiga Notaris Jadi Saksi Kunci, KPK 'Kuliti' Skema Mafia Tanah Tol Sumatera
-
Tragedi Ponpes Al Khoziny: Identifikasi Korban Terus Berlanjut, 53 Jenazah Teridentifikasi!
-
Nobel Perdamaian 2025 Penuh Duri: Jejak Digital Pro-Israel Penerima Penghargaan Jadi Bumerang
-
Birokrasi Jadi Penghambat Ambisi Ekonomi Hijau Indonesia? MPR Usul Langkah Berani
-
Jejak Korupsi SPBU Ditelusuri, KPK dan BPK Periksa Eks Petinggi Pertamina
-
'Tsunami' Darat di Meksiko: 42 Tewas, Puluhan Hilang Ditelan Banjir Bandang Mengerikan
-
Prajurit TNI Gagalkan Aksi Begal dan Tabrak Lari di Tol Kebon Jeruk, 3 Motor Curian Diamankan
-
Di The Top Tourism Leaders Forum, Wamendagri Bima Bicara Pentingnya Diferensiasi Ekonomi Kreatif
-
KPK Bongkar Akal Bulus Korupsi Tol Trans Sumatera: Lahan 'Digoreng' Dulu, Negara Tekor Rp205 M
-
Buntut Tragedi Ponpes Al Khoziny, Golkar Desak Pesantren Dapat Jatah 20 Persen APBN